Konflik ekonomi adalah perselisihan atau pertentangan mengenai perebutan sumber ekonomi yang jumlahnya terbatas.
Contoh konflik ekonomi adalah perebutan lahan pertanian dan perkebunan antarindividu atau antar kelompok masyarakat.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum membahas mengenai apa itu konflik ekonomi, sebaiknya kamu mengetahui dahulu pengertian dari konflik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik adalah percekcokan, perselisihan, atau pertentangan.
Dikutip dari buku Konflik Sosial dan Resolusinya: Sebuah Perspektif Sosiologi, konflik ekonomi adalah konflik akibat perebutan sumber daya ekonomi.
Konflik ekonomi merupakan dampak dari konflik sosial dalam masyarakat. Ketidakpastian politik dan sosial dapat mengganggu aktivitas ekonomi.
Contohnya seperti perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi yang dapat menyebabkan pekerjaan dan penurunan taraf hidup masyarakat.
Ditambahkan dari buku Belajar Kebudayaan, Sosial, dan Sejarah Dunia, ketidaksetaraan ekonomi antara kelompok-kelompok dalam masyarakat dapat menciptakan ketegangan.
Kelompok yang merasa diabaikan atau dieksploitasi ekonominya mungkin mencoba mengambil tindakan untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Dikutip dari buku Pengantar Manajemen Konflik, berikut beberapa faktor atau penyebab terjadi konflik ekonomi.
Ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan, pendapatan, dan peluang ekonomi dapat menciptakan ketegangan dan konflik antara kelompok-kelompok yang merasa dikesampingkan.
Kemiskinan yang merajalela dalam masyarakat dapat menciptakan ketegangan sosial, terutama jika kelompok-kelompok tertentu mengalami kemiskinan yang ekstrem.
Persaingan atas sumber daya ekonomi seperti lahan pertanian, air, atau mineral dapat menjadi sumber konflik. terutama di wilayah-wilayah yang sumber daya alamnya terbatas.
Krisis ekonomi seperti resesi atau kebangkrutan ekonomi dapat menciptakan ketidakstabilan sosial dan politik yang berpotensi memicu konflik.
Krisis perumahan, seperti lonjakan harga perumahan atau masalah-masalah terkait perumahan dapat menciptakan ketegangan sosial.
Ketidaksertaraan dalam akses ke layanan dasar seperti pendidikan, perawatan kesehatan, dan infrastruktur ekonomi dapat menciptakan ketidaksetaraan yang bisa memicu konflik.
Ketidakpastian ekonomi seperti fluktuasi harga komoditas atau mata uang dapat menciptakan ketegangan dan kecemasan dalam masyarakat.
Korupsi dalam sektor ekonomi dan bisnis dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan dan menciptakan ketidakpuasan yang berujung pada konflik.
Tingginya tingkat pengangguran atau kurangnya peluang kerja dapat menciptakan ketidakpuasan dalam masyarakat, terutama di kalangan muda.
Ketidakpuasan terhadap pajak yang tinggi atau kebijakan ekonomi pemerintah dapat menjadi sumber ketegangan dan protes.
Berikut ini contoh konflik ekonomi yang dirangkum dari berbagai sumber.
Demonstrasi, mogok, atau perlawanan terhadap ketidakadilan sosial ekonomi merupakan ekspresi dari konflik ekonomi.
Itulah penjelasan mengenai pengertian, penyebab, dan contoh konflik ekonomi. Semoga bermanfaat!
(juh)