Pengertian serta Perbedaan Konflik dan Kekerasan

CNN Indonesia
Rabu, 01 Nov 2023 12:00 WIB
Konflik dan kekerasan merupakan dua hal yang berbeda. Meskipun terkesan sama, sebenarnya ada perbedaan konflik dan kekerasan yang perlu kamu tahu.
Ilustrasi. Memahami pengertian serta perbedaan konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat. (iStockphoto/tzahiV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Konflik dan kekerasan merupakan dua hal yang berbeda. Pasalnya, tidak semua konflik akan berakhir dengan kekerasan.

Meskipun terkesan sama, sebenarnya terdapat perbedaan konflik dan kekerasan yang perlu kamu ketahui. Sering kali kekerasan terjadi secara spontan, berbeda dengan konflik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebut saja tindakan kekerasan yang dilakukan suporter sepak bola yang melakukan perusakan dan pembakaran fasilitas umum seperti rambut lalu lintas dan taman kota atau melempari rumah penduduk sebagai bentuk kekecewaan karena kalahnya tim yang mereka dukung.

Namun tindakan itu tidak membuat hasil akhir pertandingan berubah.

Contoh lainnya seperti tawuran antarpelajar. Tawuran sering menimbulkan kerusakan fasilitas umum serta korban. Biasanya penyebab tawuran adalah solidaritas antarteman.

Dari kedua contoh tersebut dapat disimpulkan jika kekerasan tidak memiliki tujuan. Kekerasan hanya salah satu indikator kerusuhan dalam menilai intensitas konflik.


Pengertian konflik

Mengutip e-Modul Sosiologi Kelas XI: Konflik Sosial dan Resolusi Konflik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020), konflik berasal dari bahasa Latin yaitu configure yang artinya saling memukul.

Konflik di masyarakat beragam macamnya, seperti antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun antarkelompok.

Sementara itu, ada beberapa definisi konflik oleh para ahli:

  • Soerjono Soekanto: Konflik merupakan proses sosial individu atau kelompok untuk memenuhi tujuannya dengan menantang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan.
  • Robert M. Z. Lawang: Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status dan kekuasaan di mana tujuannya tidak hanya demi keuntungan tetapi menundukkan saingannya.
  • Berstein: Konflik adalah pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik dapat berpengaruh positif atau negatif saat berinteraksi dengan orang lain.
  • Ensiklopedia Nasional Indonesia: Konflik terjadi karena benturan antara dua unsur dalam masyarakat yang mengharuskan salah satunya berakhir.

Konflik merupakan proses sosial yang akan terus terjadi dalam masyarakat baik individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan cara menentang lawannya.

Ada sejumlah pola konflik yang perlu diwaspadai, di antaranya konflik internal di dalam masyarakat lokal, konflik antara masyarakat lokal dan pemerintah daerah.

Kemudian, konflik antardaerah, konflik masyarakat lokal dan pemerintah pusat, hingga konflik antarelite di pemerintah pusat yang berimbas pada masyarakat.

Konflik yang tidak terkendali dapat menyebabkan munculnya kekerasan.


Pengertian kekerasan

Kekerasan berasal dari bahasa Inggris yaitu violence yang artinya kekuasaan atau berkuasa.

Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012) kekerasan merupakan suatu ekspresi fisik maupun verbal yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang mencerminkan tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat.

Kekerasan dianggap sebagai tindakan yang merugikan orang lain. Contoh kekerasan adalah pembunuhan, pemukulan, perampokan, dan lainnya.

Kesimpulannya, kekerasan merupakan perilaku secara sengaja atau tidak yang ditujukan untuk melukai atau mencederai orang lain seperti serangan fisik, mental, maupun sosial.

Tindak kekerasan ini bertentangan dengan nilai dan norma di masyarakat.


Perbedaan konflik dan kekerasan

Dari pengertian yang sudah dijabarkan di atas, terdapat perbedaan kekerasan dan konflik yang dapat dipahami. Berikut ini beberapa perbedaan yang perlu kamu ketahui:

Kekerasan

  1. Tidak memiliki tujuan dan hanya didorong oleh hasrat atau keinginan sesaat
  2. Kedestruktifannya meningkat seiring dengan perkembangan peradaban
  3. Ageris jahat yang tidak terprogram secara filogenetik dan tidak adaptif biologis
  4. Bukan pembawaan manusia, memiliki tingkat kedestruktifan yang berbeda-beda


Konflik

  1. Memiliki tujuan untuk memperoleh kemenangan dan menaklukkan pesaingnya
  2. Memiliki dampak positif untuk mendorong suatu perubahan
  3. Hasil proses interaksi sosial bersifat negatif atau disosiatif
  4. Sebagai fakta sosial yang tidak dapat dihindari

Demikian penjelasan perbedaan konflik dan kekerasan yang bisa kamu pelajari di rumah. Semoga bermanfaat!

(glo/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER