Contoh Perpindahan Panas secara Konduksi, Konveksi, dan Radiasi

Kalor atau panas dapat berpindah dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu rendah. Perpindahan panas atau kalor dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Dirangkum dari berbagai sumber, simak pengertian dan contoh perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi.

Apa itu konduksi, konveksi, dan radiasi?

Dikutip dari buku IPA Terpadu (Biologi, Fisika, Kimia) oleh Djoko Arisworo, Yusa, dan Nana Sutresna, konduksi atau perambatan adalah perpindahan panas melalui zat perantara seperti benda padat tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut.

Zat atau medium yang memindahkan panas disebut penghantar kalor. Biasanya perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui benda padat yang terbuat dari logam sehingga perpindahan kalor dapat merambat dengan cepat.

Sementara itu, konveksi adalah perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Maksudnya, panas juga berpindah melalui pergerakan dari aktual zat itu sendiri seperti zat cair atau gas.

Melansir dari buku yang sama, radiasi atau pancaran adalah perpindahan panas yang yang terjadi dengan cara memancar langsung dari sumbernya ke benda lain tanpa membutuhkan zat perantara. Radiasi dapat terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

Contoh konduksi, konveksi, dan radiasi

Berikut masing-masing contoh perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi, dilansir dari Modul Tematik Panas dan Perpindahannya Kemendikbud (2017).

1. Konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi disebut juga perpindahan kalor secara hantaran. Pada peristiwa konduksi, yang berpindah hanya energi kalornya saja, sedangkan zat perantaranya tetap.

Contoh perpindahan panas secara konduksi antara lain:

• Saat menyeduh teh dengan air panas, ujung sendok yang kamu pegang lama-kelamaan akan terasa panas.
• Saat kamu memasak, ujung spatula berbahan besi atau stainless yang kamu pegang akan terasa panas walaupun ujungnya tidak bersentuhan langsung dengan api kompor.
• Setrika listrik yang dihubungkan dengan arus listrik akan mengalirkan panasnya ke bagian alas besi setrika yang tebal.

2. Konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Umumnya peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.

Contoh perpindahan panas secara konveksi antara lain:

• Air yang direbus dan letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga air menjadi lebih ringan dan air akan bergerak ke atas.
• Terjadinya angin darat dan angin laut. Angin darat terjadi karena udara di darat pada malam hari lebih cepat dingin daripada udara di laut, sehingga udara yang berada di atas laut akan naik dan udara dari darat akan menggantikan posisi udara yang naik.
• Penggunaan cerobong asap atau ventilasi di rumah membuat udara segar dari luar masuk ke dalam ruangan untuk menggantikan udara panas melalui cerobong, sehingga ruangan tidak terlalu panas atau pengap.

3. Radiasi

Perpindahan panas secara radiasi adalah proses perpindahan panas tanpa zat perantara. Tidak seperti konduksi dan konveksi, radiasi tidak memerlukan medium agar panas dapat bergerak dan berpindah.

Contoh perpindahan panas secara radiasi antara lain:

• Pancaran sinar matahari sampai di bumi dan terasa hangat ke badan.
• Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah sinar matahari.
• Gelombang panas dari api unggun dapat sampai ke tubuhmu tanpa harus menyentuhnya atau melalui zat perantara.
• Microwave memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk memanaskan makanan.

Itulah penjelasan dan contoh konduksi, konveksi, radiasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kamu pelajari dan pahami. Semoga bermanfaat.