Kalor adalah bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu. Namun, apa itu perpindahan kalor dan bagaimana prosesnya?
Kalor merupakan bentuk energi yang berpindah pada suatu benda karena adanya perbedaan suhu. Sementara suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak penjelasannya seperti dirangkum dari buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket A Setara SD/MI Kelas V berjudul Panas Dingin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2018) berikut ini.
Perpindahan kalor adalah proses perpindahan energi atau suhu dari suatu benda. Secara alamiah, perpindahan kalor terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.
Contohnya, perpindahan kalor pada es batu yang dicairkan dalam sebuah panci yang dipanaskan di atas kompor.
Panas dari api kompor menimbulkan perpindahan kalor ke es batu, sehingga es batu kemudian mencair menjadi air. Artinya, benda yang beku melepas kalor, sedangkan benda yang mencair menerima kalor.
Dari peristiwa ini dapat dikatakan bahwa proses perpindahan kalor dapat mengubah wujud suatu benda.
Secara umum, perpindahan kalor dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jenis, wujud, massa, sampai perubahan suhu suatu benda.
Perlu diketahui bahwa kalor tidak dapat diukur langsung, melainkan harus dihitung. Besaran kalor dinyatakan dalam satuan Joule (J) atau kalori (kal).
Setelah mengetahui apa itu perpindahan kalor, lantas bagaimana proses perpindahan kalor?
Proses perpindahan kalor terdiri dari tiga bentuk, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Berikut penjelasannya masing-masing.
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara, tetapi zat tersebut tidak ikut berpindah atau bergerak.
Contohnya ketika memanaskan sepotong besi, logam, dan sejenisnya pada satu sisi maka panasnya akan menyebar sampai ke seluruh bagian. Bahkan sampai ke ujung lain dari besi yang dipanaskan itu.
Jika tangan kita tidak menggunakan pelindung atau tidak ada bahan benda lain yang melapisi besi ke tangan, maka panas tersebut juga bisa terasa ke tangan kita.
Artinya, ada perpindahan panas dengan perantara besi tersebut dari api yang digunakan untuk memanaskan salah satu ujung besi.
Benda-benda yang menjadi zat perantara pada perpindahan panas tersebut disebut konduktor, yaitu besi, logam, baja, tembaga, dan lainnya.
Contoh lain ketika kita hendak melarutkan gula dalam secangkir teh panas menggunakan sendok.
Sendok menjadi zat perantara yang dapat mengantarkan panas dari air teh ke gula sehingga gula perlahan larut dalam air tersebut.
Konveksi adalah perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Perpindahan panas secara konveksi terjadi melalui aliran zat.
Contohnya pada aktivitas memasak air dalam sebuah panci yang dipanaskan dengan api kompor.
Pada peristiwa ini, panas dari api kompor mengalir ke panci sehingga mengubah air yang semula bersuhu dingin menjadi panas. Lalu, air akan mendidih dan menimbulkan uap air.
Ketika uap air terbentuk artinya air yang dipanaskan ikut berpindah bentuk dari air menjadi uap air.
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui perantara. Artinya, panas tetap bisa perpindahan tanpa ada zat lain.
Contohnya perpindahan panas dari api unggun ke orang-orang yang ada di sekitar api unggun tersebut.
Tentunya orang-orang yang ada di sekitar api unggun dapat merasakan hangat dari api tersebut meski tidak menyentuh langsung.
Contoh lain adalah panas matahari yang kita rasakan sehari-hari. Matahari tidak disentuh secara langsung, tapi sinarnya memberikan kehangatan kepada kita.
Itulah penjelasan mengenai apa itu perpindahan kalor dan proses-proses perpindahan kalor di bumi. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(uli/juh)