Kopi merupakan minuman yang kerap dipilih untuk menemani aktivitas sehari-hari seperti bekerja.
Ini karena efek dari kopi dapat membuat tubuh tetap terjaga. Kenapa kopi bisa menghilangkan kantuk?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengonsumsi kopi, tubuh dengan cepat menyerap kafein yang terdapat di dalamnya. Seseorang dapat merasakan salah satu efeknya yakni menghilangkan kantuk hanya dalam beberapa menit.
Akan tetapi, waktu kafein bertahan di dalam tubuh berbeda-beda pada setiap orang. Selain itu, kopi memang dapat memengaruhi lebih tingkat energi seseorang.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa ada juga kemungkinan efek lain dari minum kopi.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai kopi dan efek yang dapat ditimbulkan.
Sebelum membahas kopi, sebaiknya kamu mengetahui dahulu apa itu kafein. Kafein adalah stimulan alami yang paling banyak ditemukan pada tanaman teh, kopi, dan kakao.
Cara kerjanya adalah dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat, dan membuat tubuh tetap waspada. Dikutip dari laman Healthline, setelah dikonsumsi, kafein dengan cepat diserap dari usus ke dalam aliran darah.
Kemudian kafein berpindah ke hari dan dipecah menjadi senyawa yang dapat memengaruhi fungsi berbagai organ. Efek utama kafein adalah pada otak. Lamanya kafein bertahan di dalam tubuh dapat berbeda-beda pada setiap orang.
Dilansir dari laman Medical News Today, kafein yang terdapat dalam kopi yang dikonsumsi berfungsi sebagai antagonis pada reseptor adenosin.
Adenosin adalah bahan kimia di otak yang memengaruhi siklus tidur-bangun manusia. Kadar adenosin meningkat saat bangun dan menurun ketika tidur.
Biasanya, molekul adenosin berkaitan dengan reseptor khusus di otak, yang memperlambat aktivitas otak sebagai persiapan untuk tidur. Kafein mencegah hal ini terjadi dengan mengikat reseptor adenosin.
Tubuh dengan cepat menyerap 99 persen kafein dalam waktu 45 menit setelah mengonsumsinya. Setelah tubuh memetabolisme kafein sepenuhnya, efeknya akan hilang.
Meskipun menghambat reseptor adenosin, hal ini tidak mempengaruhi produksi molekul adenosin baru. Saat kafein habis, molekul adenosin dapat berikatan dengan reseptornya sehingga menyebabkan kantuk.
Lihat Juga : |
Selain menghilangkan kantuk, kopi juga memiliki beberapa kemungkinan efek yang ditimbulkan setelah mengonsumsinya. Berikut beberapa efek tersebut.
Orang yang minum kopi sebelum tidur kemungkinan akan mengalami kesulitan tidur. Dalam studi tahun 2013, merekomendasikan agar orang berhenti minum kopi setidaknya 6 jam sebelum mereka berencana untuk tertidur.
Kafein dalam kopi juga berdampak buruk pada kesehatan mental manusia. Kafein dosis tinggi (di atas 400 mg) dapat menyebabkan kegelisahan dan kegugupan.
Pada orang dengan gangguan panik dan depresi, kafein dalam dosis tinggi dapat memicu gejala yang berhubungan dengan kecemasan.
Efek mengonsumsi kopi lainnya adalah adanya peningkatan sementara pada detak jantung dan tekanan darah seseorang.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah ringan hingga sedang dapat melindungi kesehatan jantung.
Dalam studi tahun 2017 yang melibatkan 557 orang di Brasil, peneliti menemukan bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi satu hingga tiga cangkir kopi per hari dapat mengurangi faktor risiko penyakit kardiovaskular pada suatu populasi.
Akan tetapi temuan studi tahun 2019 menunjukkan bahwa minum lebih dari enam cangkir kopi per hari dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.
Demikian penjelasan kenapa kopi bisa menghilangkan kantuk, yakni karena kafein yang terdapat di dalam kopi menghubungkan ke reseptor adenosin di otak sehingga menstimulasi otak meningkatkan gairah dan kewaspadaan.
(juh)