Menulis cerita tidak hanya tentang plot atau karakter, tetapi juga tentang bagaimana pengarang menceritakannya. Posisi pandang pengarang dalam menyampaikan ceritanya disebut sebagai sudut pandang.
Dalam cerita, sudut pandang ada 3, apa saja? Simak penjelasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh sudut pandang dalam sebuah cerita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudut pandang dalam cerita merupakan cara penulis untuk menyampaikan kisah kepada pembaca.
Sudut pandang juga sangat penting karena mempengaruhi bagaimana informasi diberikan kepada pembaca, bagaimana perasaan karakter yang digambarkan, adan bagaimana alur cerita berkembang.
Sudut pandang terbagi menjadi tiga jenis utama yang sering digunakan dalam penulisan cerita. Masing-masing jenis sudut pandang memiliki karakteristik tersendiri dalam menyampaikan cerita kepada para pembaca.
Dilansir dari buku Bahasa Indonesia Kelas XII KD-3.8 oleh Kemdikbud, sudut pandang adalah cara pandang penulis dalam menyampaikan cerita sehingga cerita menjadi lebih hidup dan tersampaikan dengan baik kepada pembaca atau pendengarnya.
Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis memandang atau menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Ini memengaruhi bagaimana cerita dipahami oleh pembaca, serta memberikan perspektif yang dapat memperkaya pengalaman membaca.
Sudut pandang ada 3, apa saja? Dikutip dari buku Konflik dalam Novel: Panduan Lengkap Merancang Konflik Cerita dan Be Smart Bahasa Indonesia, berikut jenis-jenis sudut pandang dalam cerita.
Sudut pandang orang pertama menggunakan kata ganti "aku" atau "saya". Penulis menceritakan cerita dari perspektif karakter utama atau narator yang langsung terlibat dalam kejadian-kejadian dalam cerita.
Dilansir dari buku Bahasa Indonesia Kelas XII KD-3.8 oleh Kemdikbud, sudut pandang orang pertama dibagi lagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama untuk tokoh utama, dan sudut pandang orang pertama untuk tokoh sampingan.
Sudut pandang orang pertama membuat penulis seolah-olah menjadi tokoh utama dalam cerita. Semua pikiran, perasaan, tingkah laku, dan kejadian yang dilakukan oleh tokoh "aku" akan digambarkan dalam cerita ini.
Dalam sudut pandang orang pertama tokoh sampingan, tokoh "aku" berperan sebagai pendukung yang memberikan penjelasan tentang cerita kepada pembaca. Sementara itu, tokoh utama menceritakan dirinya sendiri dan dinamikanya secara langsung.
Sudut pandang orang ketiga menggunakan kata ganti "dia", "ia", atau nama tokoh dan juga mereka (jamak). Posisi narator adalah sebagai pengamat dan berada di luar cerita.
Dalam sudut pandang orang ketiga, pengarang hanya melukiskan perspektif atau apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh, tetapi terbatas pada seorang tokoh saja.
Sudut pandang serba tahu merujuk pada narator mengetahui semua hal yang terjadi dalam cerita, termasuk pikiran, perasaan, dan motivasi dari semua karakter.
Narator memiliki akses penuh dan tidak terbatas ke berbagai sudut cerita yang terjadi. Biasanya, menggunakan kata ganti "mereka" atau "mereka semua" untuk merujuk kepada karakter-karakter dalam cerita.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini contoh sudut pandang dalam cerita.
Contoh penggunaan sudut pandang orang pertama digunakan dalam cerpen "Suamiku" karya Wahyudi S. Berikut kutipan cerpen, dikutip dari Buku Pengantar Teori Sastra.
"Aku sebagai istri sih tidak keberatan. Bagiku ini justru menaikkan gengsiku. Setiap tetangga bertanya, ke mana suamiku, aku jawab dengan jawaban yang itu tadi: ngurus pekerjaan, disuruh kepala bagiannya, dipercaya kepala kantornya, atau alasan rapat dan pertemuan. Mereka terheran-heran campur kagum. Kekaguman mereka juga bercampur dengan ketidakmengertian mereka terhadap pekerjaan pegawai. Memang, di kampungku tidak ada seorang pun yang menjadi pegawai, kecuali suamiku."
Contoh penggunaan sudut pandang orang ketiga dapat dilihat dari penggalan cerita berikut, seperti dikutip dari Modul Bahasa Indonesia SMP Kelas IX Ceritaku Ceritamu Kemdikbud (2018).
"Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada saat datang, ia langsung marah. Memang kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Namun kalau dilihat dari raut mukanya, mungkin tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Namun sepertinya dia juga sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya kusut."
Contoh penggunaan sudut pandang orang ketiga dapat dilihat dari penggalan cerita "Harimau-Harimau" karya Muchtar Lubis, seperti dikutip dari Buku Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP MTs 2.
"Pak Balam menutup matanya kembali, dan dia terbaring demikian, letih telah berbicara begitu banyak. Mereka duduk mengelilinginya dengan pikiran masing-masing. Cerita Pak Balam menimbulkan kesan yang dahsyat sekali dalam hati mereka. Mereka ingin dapat selamat sampai ke kampung, meninggalkan hutan dengan harimau maut jauh-jauh di belakang. Akan tetapi, mengakui dosa-dosa di depan kawan semua."
Demikian penjelasan mengenai pengertian sudut pandang, lalu sudut pandang ada 3, apa saja. Semoga bermanfaat, ya!
(naj/fef)