Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Deep Talk untuk Kesehatan Mental

Deep talk adalah percakapan mendalam yang terjadi pada dua orang. Dengan deep talk, seseorang dapat membicarakan masalah dan kemudian membahas atau menyelaminya bersama-sama dengan lawan bicara.

Tidak ada ketentuan khusus kapan deep talk perlu dilakukan dan sebaiknya untuk melakukan komunikasi ini tidak menunggu sampai ada masalah terlebih dahulu.

Lihat Juga : Pengertian, Contoh Hobi, dan Manfaatnya bagi Manusia

Topik perbincangannya sendiri bisa mengenai apa saja, dan tidak selalu tentang curahan hati pribadi atau keluarga.

Pengertian deep talk

Dikutip dari buku Menjadi Orangtua yang Selalu Dirindukan, deep talk atau disebut juga deep conversation adalah pembicaraan mendalam yang terjadi antara dua orang, membicarakan tentang apa saja.

Deep talk bisa dilakukan dengan orang tua, anggota keluarga lainnya, teman, atau pasangan. Komunikasi ini bisa dilakukan kapan saja tanpa harus menunggu muncul masalah terlebih dahulu.

Pengertian lainnya, deep talk adalah percakapan mendalam dua arah yang membicarakan banyak hal bermakna.

Deep talk tidak selalu tentang curhatan pribadi, keluarga, atau hal-hal yang sensitif lainnya, meskipun ungkapan deep talk yang berkembang saat ini lebih kepada hal-hal tersebut.

Seiring berkembang zaman, deep talk menjadi sebuah kebutuhan yang juga banyak dicari dan diminati berbagai kalangan.

Tujuan deep talk

Tujuan deep talk adalah memberikan ruang yang lebih melegakan untuk mengungkapkan seluruh perasaan, terutama untuk topik yang bersifat pribadi.

Deep talk menekankan tentang percakapan yang berkualitas, percakapan panjang yang membutuhkan pembahasan mendalam, bahkan sering kali menciptakan solusi atas masalah masalah tertentu.

Untuk memulainya, kamu bisa mencoba bicara dengan orang yang tepat yakni orang yang benar-benar kamu percayai. Lakukan perbincangan di tempat yang nyaman dan tenang.

Kemudian mulailah obrolan ringan, menanyakan kabar, dan ceritakan apa pun tanpa saling menghakimi.

Lihat Juga : 9 Cara Memulai Percakapan dengan Orang Baru yang Menarik dan Gak Kaku

Manfaat deep talk

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah manfaat dari perbincangan mendalam atau deep talk bagi kesehatan mental:

1. Meningkatkan kebahagiaan

Dikutip dari laman Psychology Today, kebahagiaan bisa muncul dari pembicaraan yang mendalam atau deep talk.

Orang yang rutin berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain akan merasa kualitas hidupnya lebih baik dan bahagia. Selain itu, perbincangan yang bermakna, menarik, dan kompleks dapat menjadi cara untuk mengatasi rasa kesepian.

2. Mendapat dukungan emosional

Melalui deep talk, kita dapat saling mengungkapkan perasaan dan pengalaman. Di momen ini, kita juga bisa saling menguatkan satu sama lain dan mungkin saja bisa mendapatkan solusi yang belum terpikirkan sebelumnya.

3. Menemukan makna hidup

Deep talk juga dapat membantu menemukan makna atau tujuan hidup. Makna hidup dapat menjadi penentu target atau cita-cita yang ingin diraih.

Melalui deep talk, kita juga bisa mempelajari pengalaman dan sudut pandang orang lain untuk mendapatkan inspirasi atau makna hidup.

4. Mempererat hubungan

Ketika berbincang secara mendalam, kita mencurahkan isi hati dan pikiran secara jujur dan terbuka. Hal ini dapat membangun kepercayaan, pengertian, empati, dan rasa sayang. Hal tersebut dapat mempererat relasi satu sama lain.

5. Memotivasi hidup

Ditambahkan dari laman Very Well Mind, berbicara dengan orang lain juga merupakan cara yang baik untuk mendapatkan wawasan dan mendengarkan perspektif lain yang dapat membantu membuat kita tumbuh dan memotivasi hidup.

Pendapat, nasihat, atau saran dari orang lain mungkin bisa membantu kita dalam menghadapi situasi yang sulit.

Lihat Juga : Jelaskan Pengertian Kebugaran Jasmani, Ini Penjelasannya

Itulah pengertian, tujuan, dan manfaat deep talk. Percakapan mendalam ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental, terutama ketika kita sedang mengalami masa-masa sulit.

Akan tetapi, jika kamu mengalami kesulitan berbincang dengan orang lain, jangan dipaksakan dan cobalah meminta bantuan ahli seperti psikolog atau psikiater melalui konseling.