Hajar Aswad merupakan batu hitam yang terletak di salah satu sudut Ka'bah. Sebelum berwarna hitam seperti sekarang, batu yang dimuliakan umat Islam ini disebut berwarna putih.
Dalam Islam, terdapat keistimewaan mencium Hajar Aswad atau sekadar mengusapnya. Diriwayatkan AbuUbaid, Rasulullah Saw mengibaratkan Hajar Aswad sebagai 'tangan Allah' di bumi. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
مَنْ فَاوَضَهُ، فَإِنَّمَا يُفَاوِضُ يَدَ الرَّحْمَنِ
Artinya: "Barang siapa bersalaman dengannya (Hajar Aswad), seolah-olah ia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih." (HR Ibnu Mâjah: 2957).
Dikutip dari laman NU Online, berikut keistimewaan apabila dapat mencium batu hitam Hajar Aswad.
Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki dalam karyanya Al-Hajj Fadlail wa Ahkam, Islam mensyariatkan mencium serta mengusapkan tangan pada Hajar Aswad.
Hal tersebut sesuai dengan kisah Sayyidina Umar radliyallahu anh, yang suatu saat mendatangi Hajar Aswad lalu menciumnya. Umar berkata:
إِنِّي أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ، لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ، وَلَوْلاَ أَنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ
Artinya: Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam menciummu, aku pun enggan menciummu. (HR Bukhari).
Dalam hadis tersebut diterangkan bahwa Umar telah menyaksikan Rasulullah mencium Hajar Aswad dengan mata kepalanya sendiri sehingga menjadikannya ingin meniru perilaku Nabi.
Meski secara kasat mata batu itu tidak bisa memberi manfaat dan bahaya sama sekali, menurut Musthafa Dib al-Bagha, Hajar Aswad tetap bisa memberi manfaat dari sisi mendatangkan pahala menciumnya.
Hal itu karena sunnah Nabi mengakibatkan pahala itu bisa didapatkan. Jadi, bukanlah semata-mata karena batu itu bertuah.
Selain itu, terdapat pula hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra mengenai keistimewaan mencium batu hitam ini.
'Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata, Rasulullah Saw bersabda berikut ini, yang dengan kata lain menyebutkan bahwa Hajar Aswad menjadi saksi keimanan seseorang.
"Sesungguhnya Hajar Aswad memiliki lidah dan bibir yang dapat memberikan kesaksian terhadap orang yang mencium atau menyentuhnya pada hari kiamat dengan Jujur."'
Berikut keistimewaan Hajar Aswad dikutip dari buku Makkah: Kota Suci yang Dirindukan Umat.
Rasulullah Saw menganjurkan muslim membaca doa ketika melihat, menyentuh, atau mencium batu Hajar Aswad. Berikut bacaan doanya.
بِسْمِ اللهِ ، وَاللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ ، وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم
Arab-latin: Bismillâhi wa-Llâhu akbar allâhumma îmânan bika wa tashdîqan bikitâbika wa wafâ'an bi 'ahdika wat tibâ'an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallâhu 'alaihi wa sallam.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, seraya iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji kepada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu, Muhammad shalLallahu 'alaihi wa sallam. (Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syato' ad-Dimyâthi, Hasyiyah I'anah ath-Thâlibîn 'ala Halli Alfâdzi Fathi al-Mu'în li Syarh Qurratil-'Ain, Dar el-Fikr, Beirut, juz 2, halaman 337).
Demikian keistimewaan mencium Hajar Aswad dan doa yang bisa dibaca. Dengan keistimewaan-keistimewaan tersebut, tak heran jika Hajar Aswad membuat kaum muslim ingin menyentuh dan menciumnya ketika melakukan tawaf.
(juh)