Kenapa Kucing Punya Kumis? Ternyata Ada Fungsi Tersembunyi

CNN Indonesia
Jumat, 13 Des 2024 15:20 WIB
Kumis bukan sekadar hiasan pada wajah kucing, melainkan terdapat fungsi penting di baliknya. Ini 4 fungsi kumis pada kucing.
Ilustrasi. Kumis bukan sekadar hiasan pada wajah kucing, melainkan terdapat fungsi penting di baliknya. Ini 4 fungsi kumis pada kucing. (Pixabay/skeeze)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Kucing adalah hewan peliharaan dengan berbagai karakteristik unik. Salah satu ciri yang paling mencolok dari kucing adalah kumisnya.

Ternyata kumis kucing bukan sekadar hiasan pada wajahnya, melainkan terdapat fungsi penting di baliknya. Nah, kenapa kucing punya kumis?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari laman Britannica, kumis pada kucing disebut sebagai vibrissae. Kumis yang tumbuh di sekitar mulut dan hidung ini lebih tebal dari rambut biasa.

Vibrissae atau kumis kucing dipenuhi dengan saraf yang menjadikannya bertindak sebagai alat sensorik. Folikel kumis menempel pada ujung saraf dan otot membuat kucing dapat menggerakkannya.

Kebanyakan kucing memiliki 24 kumis, dengan masing-masing 12 helai di tiap pipinya. Sementara panjang kumis mereka sebanding dengan lebar tubuhnya.


Fungsi kumis pada kucing

Kumis pada kucing berfungsi dalam membantu mereka menjalani aktivitasnya sehari-hari. Berikut beberapa fungsi kumis kucing, dilansir dari laman PetMD.

1. Sebagai alat sensorik

Fungsi utama kumis kucing adalah sebagai organ atau alat sensorik. Folikel tempat tumbuhnya rambut dipenuhi oleh pembuluh darah dan saraf sensorik. Saraf ini mengirimkan informasi sentuhan yang mirip dengan sinyal yang dikirimkan ujung jari kita ke otak kita.

Sel-sel sensoriknya distimulasi oleh getaran terkecil sehingga kucing tidak cuma dapat merasakan benda yang bersentuhan dengan kumisnya, bahkan juga merasakan getaran atau embusan udara di dekatnya.

Dengan kemampuan mirip radar ini, kucing dapat mendeteksi lingkungan di sekitarnya dengan lebih baik untuk mengejar mangsa, merasakan bahaya atau ancaman, hingga mengukur lebar ruang yang ingin mereka masuki.


2. Membantu penglihatan

Ditambahkan dari laman Purina, kucing memiliki penglihatan jarak dekat yang tidak begitu bagus. Kucing dapat melihat lebih jelas saat objek berada di dekat mereka, tetapi tidak terlalu dekat.

Kucing tidak dapat dengan mudah melihat apa pun yang jaraknya lebih dekat dari 12 inci atau 30 cm di depan mereka.

Untuk itu, mereka menggunakan kumisnya untuk menavigasi area di depannya. Dengan menyentuhkan kumisnya ke suatu objek, kucing dapat mengetahui di mana objek itu berada, ukuran, dan bahkan teksturnya.


3. Sebagai penyeimbang tubuhnya

Kucing memiliki organ sensorik khusus yakni proprioseptor yang terletak di pangkal kumisnya. Proprioseptor memberi sinyal ke otak tentang orientasi tubuh dan kakinya terhadap tanah.

Hal ini membuat kucing terkesan lihai dengan apa dilakukan di setiap bagian tubuhnya. Ini juga menjadi alasan mengapa kucing hampir selalu mendarat tepat dengan kakinya.


4. Membantu dalam berkomunikasi

Kucing juga menggunakan kumisnya untuk berkomunikasi dan menunjukkan suasana hatinya, baik kepada kucing lain atau pemiliknya. Otot-otot kecil di sekitar pangkal kumis memungkinkan kucing yang mengarahkan kumisnya ke berbagai arah.

Ketika kumis tampak lebih tegang atau maju dari biasanya, mereka mungkin sedang merasa tidak nyaman. Kucing yang merasa tidak enak badan mungkin akan menarik kumisnya ke belakang sambil meringis.

Itulah alasan kenapa kucing punya kumis dan fungsinya. Kumis adalah organ sensorik penting bagi kucing, yang memungkinkan mereka berinteraksi dalam lingkungannya.

(fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER