Masyarakat heterogen adalah masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial dengan latar belakang yang berbeda. Lantas apa perbedaan masyarakat heterogen dan homogen?
Untuk menjawabnya, sebaiknya diketahui dahulu apa itu heterogen. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud heterogen adalah sesuatu yang terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau beraneka ragam.
Dalam sosiologi, masyarakat heterogen adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, agama, dan budaya. Biasanya, masyarakat heterogen banyak dijumpai di kawasan perkotaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut pengertian masyarakat heterogen, perbedaannya dengan masyarakat homogen, dilengkapi dengan contohnya masing-masing.
Dikutip dari buku IPS Terpadu Jilid 3A, masyarakat heterogen adalah masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial dengan latar belakang yang berbeda.
Masyarakat heterogen atau disebut juga masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, agama, dan budaya.
Umumnya, masyarakat heterogen banyak terdapat di kawasan perkotaan. Hal ini disebabkan karena tingginya mobilitas yang ada di kota sehingga penduduk dari berbagai daerah bisa datang dan juga tinggal.
Masyarakat heterogen berbeda dengan masyarakat homogen. Masyarakat homogen adalah struktur sosial yang dibangun atas kesamaan identitas sosial di dalam masyarakat. Contohnya seperti kesamaan suku, adat istiadat, kepercayaan, hingga mata pencarian.
Tentunya hal ini berbeda dengan masyarakat heterogen yakni masyarakat yang terdiri dari beragam suku bangsa, ras, agama, dan budaya.
Wilayah homogen adalah suatu kawasan yang bagian-bagian wilayahnya memiliki karakteristik serupa atau didasarkan pada faktor-faktor dominan yang sama di wilayah tersebut.
Untuk lebih memahaminya, simak contoh masyarakat heterogen dan homogen berikut ini yang dikutip dari buku Orang Sakai di Riau: Masyarakat Terasing dalam Masyarakat Indonesia.
Masyarakat heterogen atau masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, agama, dan budaya.
Contoh masyarakat heterogen di Indonesia adalah masyarakat di perkotaan yang memiliki populasi yang beragam dengan penduduk dari berbagai latar belakang, budaya, agama, etnis, dan bahasa.
Masyarakat homogen adalah masyarakat yang kesamaan identitas sosial di dalam masyarakat, seperti latar belakang suku, kegiatan ekonomi masyarakat, dan lainnya.
Contoh wilayah homogen di Indonesia adalah daerah Pantura yang merupakan sentra penghasil udang. Daerah tersebut meliputi Gresik, Lamongan, Surabaya, dan Sidoarjo.
Demikian pengertian masyarakat heterogen, perbedaannya dengan masyarakat homogen, dan masing-masing contohnya. Masyarakat heterogen adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, agama, dan budaya.
Sementara masyarakat homogen adalah struktur sosial yang dibangun atas kesamaan identitas sosial di dalam masyarakat. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(juh)