Hadis tentang Larangan Marah dan Keutamaan Menahannya
Marah merupakan perbuatan yang merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Orang yang tidak dapat menahan amarahnya termasuk orang yang merugi.
Terdapat hadis tentang larangan marah yang perlu dipahami oleh umat Islam. Sebab, orang yang mampu menahan amarahnya akan mendapat banyak keutamaan.
Hadis larangan marah
Menahan marah merupakan bentuk pengendalian diri. Mengutip laman Muhammadiyah, Rasulullah Saw secara tegas telah menyerukan kepada umat Islam untuk menahan amarah. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis berikut.
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
Artinya: "Jangan kamu marah, maka bagimu surga (akan masuk Surga)." (HR. Ath-Thabrani).
Hadis ini merupakan ajakan untuk mengendalikan amarah serta mengutamakan ketenangan diri. Sebab, orang yang mampu menguasai hati dan mengendalikan dirinya dari marah akan diganjar kebahagiaan abadi di akhirat.
Keutamaan menahan marah
Dikutip dari laman NU Online, berikut ini keutamaan menahan amarah yang perlu diketahui umat Islam.
1. Amalan yang kecil tapi penting
Menahan amarah adalah amalan yang sedikit tetapi sangat penting, sebagaimana hadis berikut:
وروى أبو هريرة أن رجلا قال يا رسول الله مرني بعمل وأقلل قال لَا تَغْضَبْ ثم أعاد عليه فقال لَا تَغْضَبْ
Artinya: "Sahabat Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa seorang sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, perintahkan aku sebuah amalan dan sedikit saja?' 'Tahan marah', jawab Rasulullah Saw. Ia pun mengulangi permintaannya. Rasul pun menjawab, 'Tahan marah'," (HR Bukhari).
2. Menyelamatkan diri dari murka Allah
Keutamaan menahan marah berikutnya adalah menyelamatkan diri dari murka Allah Swt.
وعن عبد الله بن عمرو أنه سأل رسول الله صلى الله عليه و سلم ماذا ينقذني من غضب الله قال لَا تَغْضَبْ
Artinya: "Dari Abdullah bin Amr ra bahwa ia bertanya kepada Rasulullah Saw, '(Wahai Rasulullah), apa yang dapat menyelamatkanku dari murka Allah?' 'Tahan marah', jawab Rasulullah Saw." (HR At-Tabarani dan Ibnu Abdil Barr).
3. Menutup aurat dan kekurangan
Dengan menahan amarah, Allah Swt akan menutupi aurat dan kekurangannya, seperti dijelaskan dalam hadis berikut:
وقال ابن عمر قال النبي صلى الله عليه و سلم مَنْ كَفَّ غَضَبَه سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَه
Artinya: "Sahabat Ibnu Umar ra berkata, Rasulullah saw bersabda, 'Siapa yang menahan marahnya, niscaya Allah akan menutupi auratnya'" (HR Ibnu Abid Dunia).
4. Mengantarkan ke surga
Menahan amarah juga merupakan amalan yang dapat mengantarkan kita ke surga.
وقال أبو الدرداء قلت يا رسول الله دلني على عمل يدخلني الجنة قال لَا تَغْضَبْ
Artinya: "Sahabat Abud Darda ra bertanya, 'Wahai Rasulullah, tunjukkan pada amalan yang dapat mengantarkan ke surga?', 'Tahan marah,' jawab Rasulullah Saw." (HR Ibnu Abid Dunia dan At-Thabarani).
5. Diibaratkan sebagai petarung sejati
Orang yang mampu menahan amarah diibaratkan sebagai petarung sejati.
وقال ابن مسعود قال النبي صلى الله عليه و سلم مَا تَعُدُّوْنَ الصُّرْعَةَ فِيْكُمْ قلنا الذي لا تصرعه الرجال قال لَيْسَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَه عِنْدَ الغَضَبِ
Artinya: "Ibnu Mas'ud ra berkata, Rasulullah Saw bertanya, 'Apa yang kalian pikirkan tentang tarung?' kami menjawab, 'Orang yang tidak terkalahkan dikeroyok beberapa orang.' 'Bukan itu, tapi petarung sejati ialah orang yang mengendalikan dirinya ketika marah,' jawab Rasulullah Saw." (HR Muslim).
Doa menahan marah
Berikut doa menahan amarah yang diajarkan Rasulullah Saw ketika dilanda rasa marah.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Allâhummaghfirlî dzanbî, wa adzhib ghaizha qalbî, wa ajirnî minas syaithâni.
Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan."
Rasulullah juga mengajarkan, ketika seseorang dilanda rasa marah, hendaknya membaca taawudz dan berwudu. Jika marah tak kunjung reda, dirikanlah sholat dua rakaat dan berdoa meminta petunjuk kepada Allah.
Demikian hadis tentang larangan marah dan keutamaan menahan amarah. Semoga bermanfaat.
(juh)