Allah Swt menjanjikan pahala bagi muslim yang sungguh-sungguh beribadah pada malam Lailatul Qadar. Apa saja tanda-tanda seseorang mendapatkan malam Lailatul Qadar?
Malam Lailatul Qadar dipercaya jatuh pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Al Quran disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari 1.000 bulan atau, jika dihitung malam ini lebih baik dari 82-83 tahun.
Salah satu riwayat dari Ubadah bin Ash Shamit dalam tafsir Ibnu Katsir berbunyi seperti berikut.
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِيْ الْعَشْرِ الْبَوَاقِيْ, مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ, وَهِيَ لَيْلَةُ وِتْرٍ, تِسْعٌ أَوْ سَبْعٌ أَوْ خَامِسَةٌ أَوْ ثَالِثَةٌ أَوْ آخِرُ لَيْلَةٍ, وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ َ: إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: "Lailatul Qadar (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barang siapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan."
Sebenarnya tidak disebutkan secara jelas dan pasti mengenai siapa yang mendapatkan Lailatul Qadar. Meski demikian, terdapat tanda-tanda bahwa seseorang mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Berikut 5 tanda seseorang mendapatkan malam Lailatul Qadar, dirangkum dari berbagai sumber.
Biasanya orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar senantiasa melakukan kebaikan karena bimbingan malaikat.
Selain itu, mereka bisa merasakan kenikmatan dalam beribadah sehingga semakin khusyuk, sebagaimana ayat berikut ini:
سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ
Salaamun hiya hattaa mathla'il fajr adalah bagian dari ayat ke-5 dalam surat Al-Qadr yang artinya "sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar".
Orang yang mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar InsyaAllah akan dikabulkan segala doa-doa yang dipanjatkannya.
Dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah Saw:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Siapa saja yang mendirikan sholat pada Lailatul Qadar karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq Alaih)
Kebaikan yang dimaksud adalah kebaikan yang menyeluruh, mulai dari perkataan, sikap, sampai perbuatannya. Orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar hatinya selalu damai dan tentram sehingga mengantarkannya menemukan kebaikan.
Dari ragu kepada yakin, dari kebodohan kepada ilmu, dari lalai kepada ingat, khianat kepada amanat, riya kepada ikhlas, lemah kepada teguh, dan sombong kepada tahu diri.
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar salah satu tandanya akan mengalami mimpi yang baik atau melihat tanda yang terang seperti cahaya.
Hal ini seperti dalam hadis berikut.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما - أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْمَنَامِ فِى السَّبْعِ الأَوَاخِرِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِى السَّبْعِ الأَوَاخِرِ ، فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِى السَّبْعِ الأَوَاخِرِ »
Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma bahwa ada seorang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diperlihatkan lailatul qadar dalam mimpi ketika tujuh hari terakhir (dari bulan Ramadhan). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, "Aku tahu bahwa kalian melihat lailatul qadar pada tujuh hari terakhir Ramadhan. Siapa yang sungguh-sungguh dalam mencarinya, maka carilah di tujuh hari terakhir dari bulan Ramadhan." Muttafaqun 'alaih. (HR. Bukhari no. 2015 dan Muslim no. 1165).
Seseorang yang beruntung mendapat keberkahan Lailatul Qadar, hatinya akan merasa tenteram, damai, dan penuh kekhusyukan dalam beribadah kepada Allah Swt. Perasaan ini merupakan anugerah dari Allah Swt.
Selain itu, orang tersebut seseorang juga akan merasa ringan dan mudah dalam menjalankan ibadah, seolah-olah tidak ada beban atau hambatan yang menghalanginya.
Meski begitu, tanda-tanda yang telah disebutkan bukanlah sesuatu yang pasti seseorang mendapatkan malam Lailatul Qadar. Hal itu karena hanya Allah Swt yang mengetahui kapan malam Lailatul Qadar terjadi dan siapa saja yang akan mendapatkannya.
Demikian penjelasan mengenai apa saja tanda-tanda seseorang mendapatkan malam Lailatul Qadar.
(pua/juh)