Kumpulan Contoh Teks Khutbah Jumat tentang Tahun Baru Islam 2025

CNN Indonesia
Kamis, 26 Jun 2025 17:00 WIB
Berikut contoh khutbah Jumat tentang Tahun Baru Islam yang menyoroti nilai-nilai ketakwaan, keikhlasan, dan tekad untuk memperbaiki diri di tahun baru.
Ilustrasi. Berikut contoh khutbah Jumat tentang Tahun Baru Islam yang menyoroti nilai-nilai ketakwaan, keikhlasan, dan tekad untuk memperbaiki diri di tahun baru. (Adhi Wicaksono)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Menjelang pergantian kalender Hijriah, banyak umat Muslim yang mencari contoh khutbah Jumat tentang Tahun Baru Islam untuk disampaikan di masjid-masjid. Tema ini menjadi sangat penting karena khutbah Jumat merupakan rukun dalam sholat Jumat yang tidak boleh ditinggalkan.

Dalam tradisi Islam, Tahun Baru Hijriah bukan sekadar pergantian angka tahun, tetapi mengandung makna spiritual yang dalam. Momentum ini menjadi ajang refleksi diri dan ajakan untuk berhijrah secara maknawi menuju kehidupan yang lebih baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, contoh khutbah Jumat tentang Tahun Baru Islam perlu menyoroti nilai-nilai ketakwaan, keikhlasan, dan tekad untuk memperbaiki diri di tahun yang baru.

Struktur dan rukun khutbah Jumat

Sebelum menyampaikan khutbah, penting bagi khatib memahami syarat dan rukun khutbah Jumat, di antaranya:

  1. Khutbah dilakukan setelah masuk waktu Dzuhur.
  2. Khatib dalam keadaan suci dari hadas dan najis.
  3. Terdapat dua khutbah, diselingi duduk singkat.
  4. Harus memuat pujian kepada Allah, shalawat, wasiat takwa, bacaan ayat Al Quran, dan doa untuk kaum Muslimin.

Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, khutbah menjadi sah dan berdampak positif bagi jamaah.


Contoh teks khutbah Jumat Tahun Baru Islam

Dilansir dari NU Online, berikut contoh khutbah Jumat singkat tema tahun baru Islam yang bisa disimak.


Contoh khutbah Jumat I)

Hadirin yang dirahmati Allah,
Kita patut bersyukur karena telah diberikan umur dan kesempatan untuk memasuki Tahun Baru Islam 1447 H. Ini bukan sekadar pergantian waktu, tetapi momen untuk muhasabah (introspeksi diri), memaknai kembali arah hidup kita sebagai Muslim.

Rasulullah SAW memulai kalender Hijriah dengan peristiwa hijrah dari Makkah ke Madinah. Peristiwa itu bukan sekadar pindah tempat, melainkan simbol perubahan, perjuangan, dan pengorbanan demi kebaikan. Maka, marilah kita hijrah dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari lalai menjadi sadar, dari malas menjadi produktif dalam ibadah.

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Di bulan Muharram ini, terdapat banyak amalan yang bisa kita lakukan, seperti:

Berpuasa di hari Tasu'a dan Asyura (9-10 Muharram), sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW (HR Muslim).

Berdoa di awal tahun, seperti doa yang dipanjatkan para sahabat Nabi: "Allahumma adkhilhu 'alaina bil-amni wal-imani...."

Bersedekah, terutama kepada anak-anak yatim dan keluarga yang membutuhkan, seperti sabda Nabi: "Barang siapa melapangkan keluarganya pada hari Asyura, Allah akan melapangkan hidupnya sepanjang tahun." (HR al-Baihaqi)

Bersyukur atas nikmat umur, karena kita telah melewati satu tahun dan memasuki tahun baru. Ingatlah firman Allah:

"Jika kamu bersyukur, pasti Aku tambah (nikmat kepadamu), dan jika kamu ingkar, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim: 7)

Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bermanfaat.

بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.


Contoh khutbah Jumat II)

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT.

Segala puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmatnya, sehingga kita dapat berkumpul untuk melaksanakan kewajiban kita di hari yang penuh berkah ini.

Tentu, khatib berwasiat kepada jamaah sekalian dan khususnya untuk diri khatib pribadi, marilah sama-sama kita menjaga kualitas ketakwaan kita sembari berusaha secara perlahan untuk meningkatkannya.

Sebab dengan ketakwaan, Allah akan memberikan jalan kemudahan di setiap problem kehidupan yang kita alami.

Jemaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT,

Di awal Tahun Baru Islam ini marilah kita berintrospeksi apakah tahun ini kita lalui dengan penuh kebaikan, peningkatan ketakwaan serta amal ibadah kita. Apakah pada tahun ini hubungan kita dengan orang-orang sekitar kita semakin harmonis atau sebaliknya.

Begitu pun hubungan kita dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Pada tahun ini, sudah berapa banyak kita belanjakan harta kita di jalan Allah? Atau kita hanya larut dalam ketamakan dan nafsu mengejar dunia tanpa tersentuh hati kita untuk menyedekahkan rezeki yang kita dapat.

Begitu pun dengan ragam amal ibadah yang kita lakukan, apakah sudah kita sempurnakan dengan ibadah sunah lainnya? Apakah diri kita tergerak karena mengejar rida Allah? Atau sejauh ini karena hanya untuk menggugurkan kewajiban saja.

Jamaah yang dirahmati Allah SWT,

Sebagai seorang muslim kita mesti memperhatikan perbuatan yang kita lakukan sebab di akhirat nanti akan dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kita lalai dan lupa bahwa setelah kehidupan dunia ada kehidupan akhirat. Allah SWT. berfirman dalam Al-Quran surah al-Hasyr ayat 18:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS al-Hasyr: 18)

Ayat yang tadi dibacakan perlu kita renungi sebagai pengingat di penghujung tahun ini. Bukan hanya sebagai pengingat sehingga diri kita melakukan muhasabah, akan tetapi untuk memperbaiki diri kita di tahun selanjutnya.

Bukan sekadar motivasi yang dibutuhkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, namun kita dituntut untuk bergerak dan melakukan perubahan sedikit demi sedikit dengan usaha yang nyata. Jamaah yang berbahagia, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki diri.

Pertama, niatkan diri kita untuk menjadi lebih baik sejak saat ini. Dengan niat, seorang muslim dapat memelihara tujuan yang ingin dicapainya. Itulah mengapa ibadah-ibadah dalam Islam diawali dengan niat. Di sisi lain, Rasululullah shallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:

نِيةُ المُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ

Artinya: "Niat seorang mukmin lebih utama dari pada amalnya."

Hadits tersebut menegaskan bahwa niat lebih baik daripada perbuatan yang kita lakukan, oleh sebab itu perlu kita mengawali perubahan diri kita kepada yang lebih baik dengan niat yang baik. Hadis ini, tidak sama sekali mendukung seseorang untuk merencanakan sesuatu kemudian tidak merealisasikannya. Karena niat adalah suatu kehendak yang disertai dengan perbuatan.

Jemaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT.

Yang kedua, melakukan tobat atas kemaksiatan yang kita lakukan di tahun lalu dan berkomitmen untuk berusaha tidak mengulanginya di tahun depan. Mungkin untuk bertobat saja adalah hal yang tidak begitu sulit, namun komitmen untuk tidak mengulanginya butuh usaha yang gigih dari diri seorang muslim. Jamaah sekalian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sehari melakukan tobat seratus kali, kendati beliau sudah dijamin masuk surga. Beliau pernah bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللهِ، فَإِنِّي أَتُوبُ، فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ، مَرَّةٍ

Artinya, "Wahai sekalian manusia, bertobatlah kepada Allah, karena sesungguhnya aku juga bertobat kepada-Nya sehari seratus kali." (Hadis riwayat Imam Muslim)

Lantas bagaimana kita melakukan tobat? Cobalah dengan tahapan-tahapan yang ringan. Pertama niat untuk meninggalkan perbuatan tersebut, kedua memohon ampunan kepada Allah SWT atas perbuatan yang selayaknya tidak kita lakukan.

Bacalah lafaz-lafaz istigfar seperti astagfirullahal 'azhim, dan sejenisnya. Lebih utama lagi, apabila mengamalkan sayyidul istigfar yang pernah Nabi ajarkan:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya: "Ya Allah, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah dan janji-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Langkah ketiga yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki diri kita adalah mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita, khususnya nikmat ketaatan dan ibadah yang dapat kita jalankan sebab rahmat dan taufik dari Allah SWT.

Di penghujung tahun ini, semoga kita dapat mempersiapkan diri untuk menjadi lebih baik dan lebih saleh. Semoga poin-poin yang telah disampaikan di atas dapat sama-sama kita jalankan. Janganlah menunda-nunda diri untuk melakukan kebaikan.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Demikian kumpulan contoh teks khutbah Jumat tentang tahun baru Islam yang tiba sebentar lagi. Semoga bermanfaat!

(gas/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER