5 Rukun Khutbah Jumat dalam Islam yang Wajib Diketahui

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jan 2025 09:00 WIB
Khutbah merupakan bagian penting dari ibadah sholat Jumat. Berikut adalah lima rukun khutbah Jumat dalam Islam yang wajib diketahui.
Ilustrasi. Khutbah merupakan bagian penting dari ibadah sholat Jumat. Berikut adalah lima rukun khutbah Jumat dalam Islam yang wajib diketahui. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam Islam, semua hal harus dilakukan berdasarkan rukun yang ada, termasuk juga rukun khutbah Jumat. Khutbah merupakan bagian penting dari ibadah sholat Jumat.

Khutbah Jumat adalah ceramah atau pidato yang disampaikan oleh seorang imam atau khatib di masjid sebelum pelaksanaan sholat Jumat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan dibacanya khutbah ini adalah agar khatib bisa menyampaikan nasihat dan ajaran Islam, memperkuat iman dan ketakwaan jamaah, menyatukan umat, dan memberikan solusi terhadap permasalahan umat.

Khutbah juga penting untuk dibaca dan didengarkan karena menjadi syarat sah serta diterimanya ibadah sholat Jumat. Maka itu, terdapat aturan atau rukun yang harus diikuti ketika membaca khutbah Jumat.

Melansir dari NU Online dan buku Panduan Khutbah Jum'at untuk Pemula buatan Irfan Maulana, ada lima rukun khutbah Jumat yang patut diikuti. Berikut masing-masing penjelasannya

1. Membaca puji-pujian pada Allah Swt

Rukun pertama adalah membaca puji-pujian pada Allah Swt. Caranya adalah dengan menggunakan kata "hamdun" dan lafaz-lafaz yang satu akar kata dengannya, misalkan "alhamdu", "ahmadu", "nahmadu".

Beberapa kata yang bisa digunakan di antaranya adalah "alhamdu lillâh", "nahmadu lillâh", "lillahi al-hamdu", "ana hamidu Allâha", "Allâha ahmadu".

Rukun ini berasal dari keterangan yang diucapkan oleh Syekh Ibnu Hajar al-Haitami:

ويشترط كونه بلفظ الله ولفظ حمد وما اشتق منه كالحمد لله أو أحمد الله أو الله أحمد أو لله الحمد أو أنا حامد لله فخرج الحمد للرحمن والشكر لله ونحوهما فلا يكفي

Artinya: Disyaratkan adanya pujian kepada Allah menggunakan kata Allah dan lafazhamdun atau lafaz-lafaz yang satu akar kata dengannya. Seperti alhamdulillah, ahmadu-Llâha, Allâha ahmadu, Lillâhi al-hamdu, ana hamidun lillâhi, tidak cukup al-hamdu lirrahmân, asy-syukru lillâhi, dan sejenisnya, maka tidak mencukupi. (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Minhaj al-Qawim Hamisy Hasyiyah al-Turmusi, Jedah, Dar al-Minhaj, 2011, juz.4, halaman: 246).

2. Membaca sholawat

Berikutnya adalah membaca sholawat. Caranya adalah dengan menggunakan kata "al-shalatu" dan lafadh yang satu akar kata dengannya.

Sementara untuk asma Nabi Muhammad, tidak harus selalu menggunakan nama "Muhammad", tetapi bisa juga seperti "al-Rasul", "Ahmad", "al-Nabi", "al-Basyir", "al-Nadzir" dan lain-lain.

Contoh membaca sholawat yang benar: "ash-shalâtu 'alan-Nabi", "ana mushallin 'alâ Muhammad", "ana ushalli 'ala Rasulillah".

3. Membaca wasiat

Kemudian, khatib harus membaca wasiat ketika khutbah Jumat. Alasannya adalah agar khatib selalu mengajak umat untuk mengikuti ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.

Contoh wasiat yang tepat adalah "Athi'ullaha, taatlah kalian kepada Allah", "ittaqullaha, bertakwalah kalian kepada Allah", "inzajiru 'anil makshiat, jauhilah makshiat".

4. Membaca sepenggal ayat Al Quran

Rukun berikutnya adalah membaca sepenggal ayat dalam Al Quran. Rukun ini penting agar umat lebih paham makna yang dimaksud dalam Al Quran. Ayat yang dibacakan bisa apa saja, baik yang berkaitan dengan janji, ancaman, mauziah, cerita, dan lain sebagainya, berikut contohnya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ

Artinya: Wahai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah orang-orang yang jujur. (QS. At-Taubah: 119).

Agar potongan ayatnya bisa lebih dipahami dan dimengerti, kemudian diikuti dengan:

ثُمَّ نَظَرَ

Artinya: Kemudian dia memikirkan. (QS Al-Muddatsir ayat 21).

5. Membaca doa untuk muslimin dan muslimat

Terakhir adalah membaca doa untuk semua muslim. Isi doanya bisa bernuansa akhirat dan mengingatkan jemaah pada kehidupan selanjutnya.

Beberapa doa yang bisa dibaca di antaranya adalah "allahumma ajirnâ minannâr, ya Allah semoga engkau menyelematkan kami dari neraka", "allâhumma ighfir lil muslimîn wal muslimât, ya Allah ampunilah kaum muslimin dan muslimat".

Selain doa akhirat, khatib bisa juga membaca doa yang mengarah pada duniawi, seperti "allâhumma a'thinâ mâlan katsîran, ya Allah semoga engkau memberi kami harta yang banyak".

Demikian penjelasan lima rukun khutbah Jumat, yakni membaca puji-pujian pada Allah Swt, membaca sholawat, membaca wasiat, membaca sepenggal ayat Al Quran, dan membaca doa untuk muslimin dan muslimat. Semoga bermanfaat.

(sac/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER