Setiap kali berbelanja online, paket yang kita terima dibungkus oleh lapisan pelindung berupa bubble wrap. Sayangnya, banyak orang langsung membuangnya tanpa menyadari bahwa ada banyak cara memanfaatkan bungkus bubble wrap yang lebih bermanfaat.
Padahal, jika terus dibuang ke tempat sampah, bubble wrap hanya akan menambah volume limbah plastik yang sulit terurai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan mengetahui cara memanfaatkan bungkus bubble wrap, kita bisa mengurangi sampah plastik sekaligus berkontribusi menjaga lingkungan.
Bubble wrap diketahui terbuat dari plastik jenis low density polyethylene (LDPE) yang sifatnya tidak mudah terurai dan bisa mencemari ekosistem jika dibuang sembarangan. Oleh karena itu, penting untuk mencari solusi agar bubble wrap tetap bernilai guna.
Selain ramah lingkungan, mengetahui caranya juga dapat membantu menghemat biaya karena bisa dipakai kembali untuk berbagai kebutuhan rumah tangga.
Dilansir dari RecycleNation, berikut beberapa ide kreatif untuk memanfaatkan sampah bungkus bubble wrap dari belanja online.
Pertama, Anda bisa gunakan kembali bubble wrap untuk membungkus barang pecah belah seperti gelas, piring, atau hiasan kaca yang disimpan di lemari. Dengan melakukan ini, Anda bisa menghemat biaya daripada membeli pelindung baru.
Jika Anda memiliki tas atau sepatu yang jarang dipakai, sumpal dengan bubble wrap untuk menjaga bentuknya dan tidak mudah rusak saat disimpan.
Bubble wrap bisa menjadi media seni yang menarik. Anak-anak bisa menggunakannya sebagai stempel cat untuk menciptakan pola unik pada kertas atau kain. Selain menyenangkan, ini juga merangsang kreativitas.
Salah satu cara memanfaatkan bungkus bubble wrap dari belanja online yang jarang diketahui adalah digunakan sebagai pelindung makanan dan minuman di saat bepergian.
Terlebih apabila makanan atau minuman ini rentan penyok atau memar, seperti buah-buahan, makanan atau munuman kemasan.
Bubble wrap dapat digunakan sebagai insulasi untuk menjaga suhu tanah dan akar tanaman khususnya di musim dingin. Anda bisa membalut pot dengan bubble wrap agar akar tidak langsung terkena suhu dingin.
Lalu biarkan bagian atas tanah terbuka agar akar tetap bisa bernapas. Hindari cara ini sebagai penahan panas atau di bawah terik matahari agar tidak membakar daun tanaman.
Selanjutnya Anda bisa tempelkan bubble wrap di lantai agar anak-anak bisa berlari atau mengendarai mainan di atasnya. Selain seru, suara letupan gelembung bisa melatih stimulasi sensorik anak.
Jika jumlah bubble wrap terlalu banyak, Anda bisa membawanya ke toko jasa pengiriman, bank sampah, atau memberikannya kepada perajin lokal alih-alih membuangnya. Dengan begitu, bubble wrap tetap bermanfaat dan tidak berakhir menjadi sampah.
Dengan memanfaatkan bungkus bubble wrap, kita tidak hanya mengurangi jumlah sampah plastik, tetapi juga berkontribusi menjaga keberlanjutan lingkungan. Semoga bermanfaat.
(gas/fef)