10 Macam Motif Batik Terpopuler dan Maknanya

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 07:30 WIB
Batik Indonesia memiliki motif yang sangat kaya dan punya makna mendalam yang berbeda-beda. Berikut macam motif batik terpopuler dan maknanya. (Foto: safir makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Batik merupakan kain warisan budaya asli Indonesia yang telah mendunia. Batik Indonesia juga memiliki motif yang sangat kaya dan punya makna mendalam yang berbeda-beda. Apa saja motif batik terpopuler dan maknanya?

UNESCO telah mengukuhkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2 Oktober 2009. Sejak itu setiap 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Ada banyak motif batik khas Indonesia, mulai dari terinspirasi dari hewan, tumbuhan, hal-hal mistis, pola-pola, hingga warna-warna tertentu.

Selain itu, motif batik sering kali menjadi cerminan budaya lokal dan dibuat secara turun-temurun sehingga setiap daerah memiliki keragaman motif yang unik dan khas.

Berikut 10 motif batik terpopuler di Indonesia dan maknanya yang perlu kamu ketahui.

1. Batik Sogan

Mengutip laman Perpustakaan Universitas Brawijaya, Batik Sogan merupakan salah satu jenis batik bernuansa klasik. Dinamakan batik sogan karena pada awal mulanya, proses pewarnaan batik ini menggunakan pewarna alami yang diambil dari batang kayu pohon soga.

Batik Sogan klasik merupakan jenis batik yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti pakem motif-motif klasik keraton.

Sogan Yogya dan Solo juga dapat dibedakan dari warnanya. Biasanya sogan Yogya dominan berwarna cokelat tua-kehitaman dan putih, sedangkan sogan Solo berwarna cokelat-oranye dan cokelat.

Warna klasik batik Sogan sendiri sarat dengan makna. Ini dijelaskan dalam Serat Wirid Hidayat Jati, warna kekuningan keemasan merupakan bagian dari simbol keraton bangsa burung, bangsa makhluk penerbang, warna lokus dari perjalanan rohani setelah tersingkapnya alam Siriyah.

Corak warna tersebut merupakan simbol-simbol yang telah dikenal sebelum hadirnya Islam di tanah Jawa, dan dalam perkembangannya kemudian diolah kembali oleh para Wali Songo.


2. Batik Tujuh Rupa

Batik Tujuh Rupa merupakan batik khas kebanggaan masyarakat Pekalongan. Ciri khas batik ini didominasi dengan corak tumbuhan dan hewan.

Disebut juga sebagai batik pesisir, tidak heran jika motif khas batik Pekalongan menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir yang mudah beradaptasi dengan budaya luar. Dalam hal ini, pengrajin batik memasukkan hiasan keramik Tiongkok sebagai simbol akulturasi budaya luhur yang lembut.


3. Batik Mega Mendung

Motif batik yang satu ini berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Motif batik ini populer di kalangan wisatawan karena bentuknya dan perpaduan warnanya yang unik.

Motif batik Mega Mendung memiliki makna kekuatan, keberanian, kesucian, dan keseimbangan yang terinspirasi dari buah aren.


4. Batik Parang

Batik Parang banyak ditemukan di daerah Solo dan Yogyakarta. Batik parang merupakan salah satu motif tertua di Indonesia. Dikutip dari situs Museum Sonobudoyo Yogyakarta, kata "Parang" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "pedang". Motif ini melambangkan kekuatan serta keberanian.

Sejarah Batik Parang dapat ditelusuri ke masa Kesultanan Mataram pada abad ke-16. Pada masa itu, motif ini digunakan secara eksklusif oleh bangsawan dan keluarga kerajaan sebagai simbol status dan kekuasaan.


5. Batik Kawung

Motif batik kawung juga berasal dari Yogyakarta. Bentuknya seperti aren atau kolang-kaling disusun pada empat sudut persegi.

Menurut penelitian macam-macam motif batik ini sudah ada sejak abad ke-9 dulu. Konon berkembang pada zaman Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Motif batik kawung maknanya adalah pengendalian diri yang sempurna, hati yang bersih tanpa adanya keinginan untuk riya'.

Motif batik jenis kawung ini selalu dikenakan oleh tokoh pewayangan Semar sebagai sosok yang bijaksana.


6. Batik Pring Sedapur

Motif batik ini berasal dari daerah Magetan. Pring Sedapur berarti serumpun pohon bambu. Motif batik pring sedapur memiliki makna filosofi yang sangat tinggi. Motif batik Pring Sedapur memiliki ciri khas yang simpel tapi elegan.

Motif yang dipakai adalah motif bambu sehingga sering juga disebut sebagai batik Pring. Batik ini tidak hanya indah dalam kesederhanaan motifnya, tetapi memiliki filosofi yang sederhana pula. Bambu memberikan makna ketentraman, keteduhan, dan kerukunan.

Selain itu, bambu atau pring juga mempunyai filosofi mendalam bagi orang Jawa, yakni apa saja dalam diri kita haruslah memberikan manfaat bagi orang lain, sejak lahir sampai mati.


7. Batik Sekar Jagad

Motif batik Sekar Jagad banyak diproduksi di Solo dan Yogyakarta. Secara harfiah, sekar dalam bahasa Jawa berarti bunga, sedangkan jagad berarti dunia. Motif batik ini memiliki makna keindahan alam dan kedamaian.


8. Batik Gentongan

Motif batik Gentongan berasal dari Madura. Motif gentongan menampilkan bentuk abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya dengan warna terang, yaitu merah, hijau, kuning, atau ungu.

Nama gentongan diadaptasi dari gentong, yakni gerabah yang dipakai sebagai wadah untuk mencelup kain batik pada cairan warna.


9. Batik Simbut

Motif batik Simbut berbentuk daun yang menyerupai daun talas. Motif tersebut merupakan motif yang paling sederhana, hanya menyusun dan merapikan satu jenis motif saja.

Motif Simbut berasal dari suku Badui pedalaman di Sunda yang kental dengan peradaban lama. Namun, seiring berjalannya waktu, para penduduk Badui yang menerima modernitas mengembangkan batik ini di daerah pesisir Banten, sehingga batik motifini dikenal juga dengan batik Banten.


10. Batik Sidoluhur

Motif batik Sidoluhur berasal dari Kota Solo. Biasanya, motif batik ini dipakai dalam upacara perkawinan, tepatnya dikenakan oleh pengantin wanita pada saat malam pengantin.

Macam-macam motif batik ini dibuat sebagai lambang doa dari si pemakai batik supaya mendapatkan hidup yang sehat jasmani dan rohani, serta menjadi orang yang terhormat dan bermartabat.

Itulah 10 motif batik terpopuler di Indonesia dan maknanya. Semoga semakin menambah kecintaan kita terhadap budaya dan warisan asli Indonesia.

(pua/fef)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK