Apakah Bantuan Pendidikan KIP dan KJP Sama?

CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2025 08:15 WIB
Kedua program ini bertujuan membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar bisa bersekolah tanpa kendala biaya. Lalu, apa beda KIP dan KJP?
Ilustrasi. Kedua program ini bertujuan membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar bisa bersekolah tanpa kendala biaya. Lalu, apa beda KIP dan KJP? (Thinkstock/diego_cervo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak yang masih bingung membedakan antara dua program bantuan pendidikan KIP dan KJP. Lantas, apakah KIP dan KJP sama?

Kedua program ini sama-sama bertujuan membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikan tanpa terkendala biaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, meskipun tujuannya serupa, KIP dan KJP memiliki perbedaan mendasar dalam hal wilayah, sumber pendanaan, serta mekanisme pemberian bantuannya.

Berikut pembahasan mengenai KIP dan KJP, serta perbedaan dan manfaat keduanya bagi peserta didik di Indonesia.


Apa itu KJP?

Dikutip dari laman kjp.jakarta.go.id, Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau yang kini dikenal dengan KJP Plus adalah program strategis dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Program ini dibiayai sepenuhnya oleh APBD DKI Jakarta dan ditujukan khusus bagi warga Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu agar bisa mengenyam pendidikan minimal hingga tamat SMA/SMK.

Manfaat utama KJP Plus antara lain:

  1. Memberikan akses pendidikan gratis bagi anak usia 6-21 tahun agar dapat menempuh pendidikan hingga jenjang menengah.
  2. Meringankan beban biaya pendidikan seperti pembelian seragam, sepatu, alat tulis, dan kebutuhan sekolah lainnya.
  3. Mencegah putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi.
  4. Mendorong siswa putus sekolah untuk kembali belajar di sekolah formal atau lembaga pendidikan nonformal.
  5. Meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah di wilayah Jakarta.

Penerima KJP biasanya berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi lemah, misalnya orang tua yang berpenghasilan rendah, tidak mampu membeli kebutuhan sekolah, atau memiliki daya beli rendah terhadap kebutuhan dasar pendidikan.

Dengan demikian, KJP berfungsi sebagai jaminan agar siswa dari keluarga tidak mampu di Jakarta bisa tetap melanjutkan pendidikan hingga selesai tanpa terbebani biaya.


Apa itu KIP?

Dikutip dari laman Puslapdik Kemendikdasmen, Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan bagian dari Program Indonesia Pintar (PIP), yang digagas oleh pemerintah pusat melalui Puslapdik Kemendikdasmen.

Program ini bertujuan memberikan bantuan pendidikan berupa uang tunai kepada siswa dari keluarga miskin, rentan miskin, atau kelompok prioritas di seluruh Indonesia.

Dengan kata lain, KIP adalah identitas penerima manfaat dari PIP. Melalui KIP, siswa dapat memperoleh bantuan pendidikan untuk keperluan seperti:

  1. Pembelian perlengkapan sekolah (seragam, tas, buku, alat tulis)
  2. Biaya transportasi ke sekolah
  3. Kebutuhan belajar tambahan
  4. Mendukung kelangsungan pendidikan hingga tamat SMA/SMK

Penerima KIP berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA/SMK, hingga jalur pendidikan nonformal seperti Paket A, B, dan C. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga yang terdaftar dalam DTSEN (sebelumnya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial/DTKS) atau memenuhi kriteria tertentu.

Melalui KIP, diharapkan anak-anak Indonesia dari keluarga kurang mampu tidak lagi putus sekolah dan memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan layak.

Dengan demikian untuk menjawab pertanyaan apakah KIP dan KJP sama, jawabannya adalah tidak. Namun, keduanya sama-sama bertujuan untuk membantu siswa dari keluarga miskin agar dapat terus belajar dan berprestasi.

KIP diberikan kepada siswa di seluruh Indonesia sebagai bagian dari Program Indonesia Pintar (PIP), sedangkan KJP diberikan khusus kepada warga Jakarta agar dapat menempuh pendidikan minimal hingga SMA/SMK.

(fef/gas/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER