Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyesalkan pemberitaan miring tentang mundurnya Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan. Ia membantah ada tekanan pemerintah sehingga Karen mengundurkan diri.
"Saya tahu persis tidak ada tekanan atau apapun," ujar Chairul Tanjung dalam jumpa pers di kantornya, Rabu, (20/08).
CT, sapaan Chairul Tanjung, menilai pemberitaan yang ada belakangan ini sudah keluar dari konteksnya. Dia meyakini, alasan mundurnya dirut terlama di Pertama itu lebih pada urusan pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait isu penolakan kenaikan harga elpiji 12 kilogram oleh pemerintah, yang disebut-sebut sebagai salah satu faktor mundurnya Karen, CT meyakini tak ada kaitannya dengan hal itu.
Pemerintah, lanjut dia, menyetujui kenaikan harga elpiji namun besaran dan waktu harus dibahas kembali bersama Pertamina.
"Pemerintah setuju kenaikan tersebut dan akan dibahas secepat mungkin," ujar dia.
CT mengatakan, pengunduran diri Karen pertama kali diajukan ke Menteri BUMN, Dahlan Iskan, sebagai pemegang kuasa rapat umum pemegang saham. Surat pengunduran diri tersebut juga ditembuskan ke Dewan Komisaris.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyampaikan, Karen mengundurkan diri mulai 1 Oktober mendatang.