Karen Mundur, Semangat Karyawan Pertamina Kendur

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengunduran diri Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan ternyata telah mengganggu semangat bekerja karyawan Pertamina. Serikat pekerja di Pertamina menyatakan seharusnya pengumuman itu tak perlu disampaikan sekarang.

"Ini kan mengganggu semua pihak, mengganggu pekerja yang sedang semangat bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas untuk mencapai target,” kata Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Ugan Gandar, di Jakarta, Selasa (19/8).

Ugan mengatakan, pengunduran diri itu bukanlah isu yang sederhana dan tidak berdampak. Menurut dia, karena masa tugasnya masih ada satu setengah bulan lagi, mestinya pengunduran diri Karen tak perlu diumumkan sekarang.  

“Informasi pengunduran diri Karen yang diumumkan terlalu dini akan direspon oleh para oportunis untuk berebut kursi Pertamina satu,” kata Udan.

Apalagi, pengumuman itu dilakukan di tengah gonjang ganjing sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi. Dia menilai, tindakan Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak bijak.

Pengunduran diri Karen juga ditanggapi koleganya sesama dirut BUMN. Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino, mengatakan mundurnya Karen dari Pertamina merupakan bukti bahwa banyaknya intervensi yang masuk ke BUMN.

"Jadi bos BUMN itu harus siap mundur atau diganti, karena memang banyak intervensinya," ujar Lino.

Lino bilang banyaknya intervensi yang menjegal BUMN harus dilawan agar tidak banyak kepentingan yang masuk. Sebagai contoh Pertamina dan PLN, intervensi bisa datang dari dalam dan dari luar.

“Mereka (Dirut BUMN) punya limit sebagai manusia, kalau enggak tahan ya mending mundur," kata Lino, seraya menambahkan bahwa Karen dan Nur Pamudji, Dirut PLN yang juga mengundurkan diri sebelum Karen, adalah sosok orang-orang baik yang berhasil memimpin perusahaan BUMN.

"Tapi sekarang baik aja gak cukup, harus berani melawan, kalo gak berani melawan jangan jadi direksi BUMN," ucap Lino.