Tiket Pesawat Makin Mahal Fasilitas Penumpang Harus ditambah

CNN Indonesia
Minggu, 21 Sep 2014 12:07 WIB
Maskapai penerbangan harus berhati-hati dalam menaikkan harga tiket, terlepas dari semakin tingginya biaya operasional yang harus mereka keluarkan.
Delay penerbangan menjadi masalah utama yang sering dikeluhkan masyarakat ke YLKI. (Foto: Rengga Sancaya/detikFoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta maskapai penerbangan dan pengelola bandara meningkatkan fasilitas dan layanan penumpang seiring dengan semakin mahalnya harga tiket pesawat. Ketua YLKI Tulus Abadi mengaku terus mengamati perkembangan industri penerbangan yang tengah mengalami kesulitan akibat makin tingginya harga avtur serta nilai tukar rupiah yang melemah.

"Maskapai yang tidak kuat pada akhirnya bisa ambruk juga. Pilihannya sekarang pemerintah menaikkan aturan tarif batas atas sehingga maskapai bisa selamat. Tapi yang penting bagi kami adalah peningkatan layanan setelah tarif dinaikkan," ujar Tulus kepada CNN Indonesia, Minggu (21/9).

Salah satu yang harus diperbaiki maskapai penerbangan adalah masalah keterlambatan penerbangan (delay) yang menurutnya paling sering diadukan masyarakat ke YLKI. "Harga tiket naik, apakah ada jaminan tidak ada lagi delay pesawat? Karena itu kalau pemerintah menaikkan tarif batas atas, maka pengawasan terhadap layanan yang diberikan maskapai harus diperhatikan," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hati-hati Naikkan Harga
Tulus meminta maskapai penerbangan untuk sangat berhati-hati dalam menaikkan harga tiket, terlepas dari semakin tingginya biaya operasional yang dikeluarkan. Menurutnya maskapai harus melakukan survei tentang kemampuan ekonomi penumpang sebelum menaikkan harga. Disamping itu ada faktor persaingan harga dengan maskapai lain yang juga harus diperhatikan. "Bahkan bukan tidak mungkin penumpang pesawat akan semakin banyak pindah ke kereta api, karena harga tiket kereta eksekutif bisa lebih murah dari pesawat low cost carrier. Karena waktu tempuh kereta eksekutif juga cukup cepat," ujar Tulus.

Selain harga avtur yang terus melambung, Direktur Komersial PT Sriwijaya Airlines Toto Nursatyo menyebutkan ada beberapa kenaikan biaya yang semakin membebani keuangan maskapai sepanjang 2014 ini. "Tarif parkir pesawat di sejumlah bandara besar naik dari Rp 1.000 menjadi Rp 3.000 per kilogram. Lalu biaya layanan navigasi juga naik setelah ditangani AirNav, tidak lagi dibawah Angkasa Pura. Cost kami naik rata-rata 38% sekarang ini," keluh Toto.

Untuk dapat mengurangi beban tersebut, Toto meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk segera merevisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 tahun 2010 yang mengatur tentang tarif batas atas penerbangan domestik kelas ekonomi. "Usulan kami kenaikan tarifnya ya sebesar kenaikan cost yang kami bayarkan," ujar Toto.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER