Neraca Perdagangan Agustus Defisit US$ 310 juta

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik mencatat defisit neraca perdagangan Indonesia (NPI) sebesar US$ 310 juta pada Agustus 2014. Hal ini disebabkan rendahnya pertumbuhan ekspor dan masih tingginya nilai impor. 

Ekspor Indonesia tumbuh 10,63 persen pada Agustus 2015 dengan nilai pencapaian US$ 14,48 miliar. Namun, kinerja ekspor selama periode Januari-Agustus 2014 turun 1,52 persen dengan nilai kumulatif US$ 117,42 miliar.

Membaiknya kinerja ekspor nasional didukung oleh peningkatan ekspor migas dan nonmigas. Ekspor monmigas Agustus 2014 tercatat sebesar US$ 11,88 miliar, meningkat 2,14 persen secara bulanan atau tumbuh 14,61 persen dibandingkan dengan pencapaian Agustus 2013.

Peningkatan ekspor terbesar nonmigas terjadi pada kendaraan dan suku cadang sebesar US$ 106,4 juta tumbuh 28,54 persen. Destinasi ekspor nonmigas terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai US$ 1,27 miliar, disusul Jepang US$ 1,21 miliar, dan India US$ 1,15 miliar. Sementara ekspor ke 27 negara anggota Uni Eropa mencapai US$1,55 miliar.

Berdasarkan wilayah, Provinsi Kalimantan Timur, Jawa Barat dan Riau menjadi pemasok komoditas ekspor terbesar pada Agustus. Masing-masing mencatatkan nilai ekspor sebesar US$13,71 miliar, US$ 13,57 miliar, dan US$ 13,6 miliar.

Sementara itu, kegiatan impor tercatat masih tumbuh 5,05 persen pada Agustus atau membukukan nilai US$ 14,79 miliar. Secara kumulatif impor Indonesia selama periode Januari-Agustus 2014 sebesar US$ 118,83 miliar atau turun 4,82 persen.

Impor nonmigas tercatat sebesar US$ 11,39 miliar, naik 14,99 persen. Sementara impor migas sebesar US$ 3,4 miliar atau turun 19,54 persen dibandingkan Juli 2014.