Jakarta, CNN Indonesia -- Index Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya sejak awal pekan ini. Sentimen positif dari dalam negeri terkait semakin dekatnya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mendorong aksi beli pada saham-saham sektor infrastruktur, semen, dan sektor konsumer.
Head Investment Vice President Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana mengatakan investor mulai optimistis terhadap return investasi dari portofolio di Indonesia menyusul mulai adanya kepastian kenaikan harga BBM. "Index saham akan naik dan asing bisa kembali jika Jokowi memastikan harga BBM naik November," kata Jemmy, Selasa (30/9).
Pada sesi I hari ini, IHSG naik 7,64 poin atau 0,15 persen ke level 5149,65. Kenaikan index juga terjadi kemarin pasca penurunan yang cukup besar pada akhir pekan lalu. Namun, aksi jual saham oleh investor asing juga masih terjadi yakni sebesar Rp 270,62 miliar, jauh lebih kecil dibandingkan Jumat yang mencatat penjualan asing Rp 1,4 triliun pasca keputusan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lewat DPRD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham sektor agrikultur tercatat naik paling tinggi yakni 0,49 persen, diikuti kenaikan saham sektor keuangan 0,19 persen. Sedangkan sektor perdagangan dan manufaktur masing-masing naik 0,15 persen dan 0,14 persen.
Menurut Jemmy, saham-saham yang terkena sentimen negatif dari kenaikan harga BBM subsidi antara lain saham sektor properti dan perbankan. Sebab, jika BBM naik maka inflasi tinggi, dengan begitu suku bunga bank juga naik sehingga kemampuan masyarakat meminjam bank khususnya untuk pembelian properti kian melemah.
Sebaliknya, jika Joko Widodo berhasil menghemat anggaran puluhan miliar dolar dari subsidi BBM untuk membangun infrastruktur, maka saham-saham sektor infrastruktu, semen, konstruksi, dan konsumer justru bisa meraup keuntungan.