New York, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat ditutup agak melemah pada hari Rabu waktu setempat setelah bank sentral Amerika Serikat The Fed mengakhiri program quantitative easing bulanan dan menyatakan kepercayaan diri terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat.
Seperti dilansir Reuters, indeks-indeks saham terbilang rentan terhadap pelemahan setelah The Fed akhirnya mengumumkan pelaksanaan kebijakan moneter yang telah dinanti-nanti pasar. Akibatnya, S&P 500 sempat menurun sebesar 0,8 persen sebelum akhirnya membaik kembali. Sementara itu, penurunan nilai saham Facebook menekan indeks Nasdaq, namun adanya penguatan pada saham-saham sektor energi dan finansial membantu pemulihan pasar.
Di dalam pernyataan tersebut, The Fed akhirnya melakukan terminasi program quantitative easing yang selama ini dilakukan dengan cara membeli surat-surat utang, yang telah berhasil menginjeksi uang sebesar US$ 85 miliar per bulan untuk masuk ke sistem finansial Amerika. Selain itu, The Fed juga menilai bahwa pengenduran karakterisasi pasar tenaga kerja AS terbilang sebagai pertanda kepercayaan diri terhadap prospek ekonomi AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Alokasi Aset RidgeWorth Investments Alan Gayle mengatakan bahwa pelemahan yang diakibatkan oleh pernyataan The Fed ini akan berkontribusi menciptakan aksi beli di dalam pasar.
The Dow Jones industrial average turun sebesar 31,44 poin atau 0,18 persen menuju 16.974,31, S&P 500 melemah 2,75 poin atau 0,14 persen ke angka 1.982,3, sedangkan Nasdaq Composite mengalami penurunan sebesar 15,07 poin atau sebesar 0,33 persen ke angka 4.549,23.
Nilai saham-saham material SPLRCM turun sebesar 1,3 persen sementara itu saham Facebook menurun sebesar 6,1 persen menuju angka US$ 75,86 setelah jeajring sosial ini megumumkan kenaikan pengeluaran pada tahun 2015 dan diproyeksikan akan mengalami perlambatan pertumbuhan laba pada kuartal akhir tahun ini.
Sementara itu, saham Visa inc meningkat sebesar 2,6 persen ke angka US$ 222,40 setelah mengumumkan akan mengajukan program buyback saham sebesar US$ 5 miliar.
Meskipun ditutup agak melemah, namun nilai S&P 500 meningkat sebesar 6,4 persen sepanjang sembilan sesi dikarenakan performa yang cukup baik dimana sebanyak 75,3 persen dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di S&P 500 telah melampaui prediksi profit sebelumnya. Angka ini di atas rata-rata jangka panjang sebesar 63 persen menurut Thomson Reuters data.