EVALUASI PEMBANGUNAN

Bappenas: Kualitas Ekonomi Indonesia Mundur

CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2014 17:08 WIB
Bappenas menilai peran industri yang semakin merosot menjadi tanda kualitas ekonomi yang mundur
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago (CNN Indonesia/Arie Riswandy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai kualitas pembangunan ekonomi mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir. Indikatornya bisa dilihat dari merosotnya peran industri, rendahnya kualitas dan mentalitas sumber daya manusia, dan meningkatnya kesenjangan pembangunan antarwilayah.

"Peran industri sekarang semakin merosot. Itu tanda kualitas ekonomi yang mundur," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago dalam rapat koordinasi Kabinet Kerja di Istana Negara, Selasa (4/11).

Menurut Andrinof, daya saing ekonomi Indonesia saat ini semakin tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia. Karenanya, Indonesia perlu melakukan percepatan pembangunan dengan berkaca pada kemajuan negara lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mau mengejar ketertinggalan, maka faktor mentalitas SDM perlu diperbaiki," katanya.

Dari sisi sumber daya alam (SDA), Andrinof menilai Indonesia terlalu baik dengan bangsa lain, sedangkan kepentingan nasional tidak diperhatikan. Buktinya, 85 persen produksi batubara diekspor untuk memajukan negara pesaing.

"Kita adalah negara maritim, tapi belakangan impor ikan segar melonjak. Lalu sebagai negara agraris, impor sayur dan buah meningkat. Inilah paradoks pembangunan," katanya.

Wajar, kata Andrinof, kalau presiden menginstruksikan agar pemerintah daerah dan instansi terkait agar selektif dalam mengeluarkan izin investasi baru. "Panggil investor yang bisa membangun infrastruktur, bukan yang mengeruk SDA," tegasnya.

Andrinof Chaniago menilai ketimpangan pembangunan antarwilayah juga menjadi cermin dari kualitas ekonomi nasional yang rendah. Hal itu tergambar dari perputaran uang dan kepadatan penduduk yang lebih besar terkonsentrasi di Pulau Jawa.

"Ini seolah-olah kita membiarkan korban jiwa untuk pembangunan. Kita membiarkan orang berbondong-bondong ke Jakarta, saat mudik berdesakan karena angkutan tidak menampung," tuturnya.

Intinya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini menyimpulkan bahwa arah pembangunan Indonesia ke depan jangan sampai menambah ketimpangan ekonomi dan sosial. Caranya adalah memulai pembangunan dari desa dan daerah pesisir dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat. "Peningkatan pelayanan publik juga harus diperkuat," ucapnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER