Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memastikan akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan barang-barang yang seringkali menghilang menjelang kenaikan harga BBM.
"Tentunya semua (persiapan) akan dilakukan jika itu memang perlu dilakukan pemerintah," ungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Sofyan Djalil di Jakarta, Selasa (4/11).
Berdasar pengalaman, menjelang dinaikannya harga BBM beberapa barang kebutuhan pokok seperti gula, beras, dan telur kerap langka di pasaran. Kelangkaan ini tentu saja akan memicu melejitnya harga-harga alias inflasi. Sebagai siasat, Pemerintah telah menghimbau pelaku usaha dan produsen agar tetap memasok barang-barang kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenaikan BBM yang pasti dalam bulan ini,"Sofyan Djalil |
Disamping itu Pemerintah juga tengah merencanakan operasi pasar yang akan dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. "Nanti kita akan lihat, meski sampai sekarang belum ada pembicaraan dengan Menteri Perdagangan. Kami akan pastikan apa saja yang dibutuhkan dan apa saja yang mungkin bisa dilakukan Pemerintah untuk operasi pasar," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menegaskan bahwa kenaikan harga BBM akan dilakukan bulan ini. Meski belum memberi kepastian menyoal waktu dan besaran, isu yang beredar harga BBM akan dinaikan sebelum tanggal 22 November 2014. Sofyan pun memberi sinyal kenaikan harga BBM akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Aduh, jangan sebut tanggal itu. Yang pasti dalam bulan ini," tutur sofyan.
Di kesempatan berbeda, politisi Partai Nasional Demokrat Kurtubi meminta Presiden Jokowi memperbaiki sistem tata kelola migas sebelum menaikan harga BBM bersubsidi. Dengan pembenahan tata kelola, Kurtubi bilang, Pemerintah dapat menekan potensi kerugian negara dari berkurangnya praktik penyipangan di sektor pengeleloan migas.
Dengan begitu Pemerintah dapat memaksimalkan pendapatannya dan menunda kenaikan harga BBM. "Diantaranya menutup peluang mafia migas. Itu saja dulu yang harus ditunjukkan kepada rakyat, sesudahnya baru menaikkan harga," katanya.