Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun di tengah penantian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Indeks terkoreksi sebesar 22 poin (0,44 persen) ke 4.965 setelah bergerak di antara 4.965-5.008. Sebanyak 121 saham naik, 172 saham turun, 79 saham tidak bergerak, dan 174 saham tidak ditransaksikan.
Mandiri Sekuritas mencatat saham di sektor manufaktur yang paling terkoreksi adalah PT IndoRama Synthetics Tbk (INDR, Rp 1.000) yang turun 8,68 persen dan PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA, Rp 1.600) yang turun 5,88 persen.
Di sektor infrastruktur, saham yang paling melemah adalah PT Inovisi Infracom Tbk (INVS, Rp 525) sebesar 7,08 persen dan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI, Rp 1.190, BUY, TP Rp 1.600) sebesar 5,56 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak sembilan sektor terkoreksi, dipimpin oleh sektor manufaktur yang turun 0,82 persen dan sektor infrastruktur yang turun 0,51 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham justru menguat. Penguatan itu ditunjukkan oleh indeks Kospi di Korea Selatan sebesar 0,95 persen dan indeks Hang Seng di Hong Kong sebesar 0,83 persen. Sedangkan indeks Nikkei 225 di Jepang turun sebesar 0,59 persen.
Di pasar valas, nilai tukar rupiah menguat sebesar 10 poin (0,09 persen) ke Rp 12.168 per dolar Amerika Serikat, setelah
bergerak di kisaran Rp 12.132-Rp 12.168 per dolar Amerika Serikat.