BBM BERSUBSIDI

Pertamina Permudah Nelayan Membeli Solar

CNN Indonesia
Selasa, 11 Nov 2014 18:29 WIB
Pertamina akan menyediakan 10 mobil tangki BBM yang akan mendatangi pusat kapal nelayan di sejumlah wilayah Pantai Utara, Pulau Jawa.
Perahu antar pulau mengangkut drum BBM merapat di dermaga Kayu Bangkoang, Makassar, Sulsel. Nelayan di kawasan Paotere dan pulau-pulau wilayah Kota Makassar sulit mendapatkan BBM jenis solar, mereka harus menunggu hingga tujuh hari. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) berencana membangun 10 unit Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) Transportable atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bergerak untuk mempermudah nelayan dalam membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Rencananya, penambahan SPDN transportable akan dilakukan di sejumlah wilayah Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa.

"Kami targetkan tahun ini bisa dilakukan. Nantinya SPDN transportable berbentuk mobil tangki 10 kiloliter (kl) yang bisa digunakan nelayan untuk mendapatkan solar," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya di SPBN Tanjung Pasir, Tangerang, Selasa (11/11).

Selain SPDN, Pertamina juga akan menerbitkan kartu multifungsi khusus yang dapat digunakan nelayan ketika membeli solar bersubsidi. Nantinya, kartu tersebut akan mencatat segala bentuk transaksi dan jumlah pembelian solar subsisidi oleh nelayan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memuluskan rencananya ini, perusahaan minyak dan gas bumi pelat merah itu akan menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai penerbit kartu dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selaku pemegang daftar kapal yang berhak menerima BBM bersubsidi.

"Semacam ATM-lah. Nantinya setiap kapal dapat satu kartu," terang Hanung.

Penerbitan kartu seperti ini sudah diujicobakan di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Hanung mengungkapkan, tujuan utama penerbitan kartu khusus sendiri dimanfaatkan sebagai dasar bagi pemerintah terkait penetapan kuota BBM bersubsidi bagi nelayan.

"Soalnya kami mendapat info banyak praktik penyimpangan mengenai penjualan solar subsidi. Tapi ini urusan KKP dan Pemerintah, Pertamina hanya penyalur saja," katanya.

Salah satu nelayan di kawasan Tanjung Pasir Tangerang Muhammad Samid mengaku tak mempermasalahkan adanya rencana penerbitan kartu khusus bagi nelayan yang dilontarkan Pertamina. Meski begitu, Samid meminta agar Pertamina bisa memberi kepastian terkait ketersedian solar subsidi bagi nelayan.

"Saya dapat jatah 200 liter solar per minggu untuk melaut. Namun kenyataannya jumlah yang saya terima kurang dari itu karena pasokan sering langka dan harus dijatah 2 kali pengambalian," keluh Samid.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER