Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen maskapai Trigana Air Service kembali mendesak pemerintah segera merevitalisasi radar
air traffic controller (ATC) di Bandara Sentani, Jayapura, Papua. Pasalnya, sejak tahun lalu alat pemantau kegiatan penerbangan pesawat itu rusak tapi belum juga diperbaiki oleh Kementerian Perhubungan.
"Kami sudah berungkali layangkan keluhan ke Kementerian Perhubungan karena bandara ini merupakan kewenangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Tapi mereka tak menggubris. Atau jangan-jangan tidak ada uang untuk memperbaiki ATC," kata Eko Budi Gunarto, Support & Revenue Control Trigana Air Service di Jakarta, Rabu (12/11).
Menurut Eko, rusaknya radar bandara Sentani sangat membahayakan keselamatan penerbangan. Akibat kerusakan ini operator ATC hanya berani melakukan pemantauan terhadap 12 sampai 15 pesawat yang melakukan lepas-landas di bandara tersebut selama satu jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal jadwal bandara Sentani sudah mulai padat karena per jamnya bisa melakukan lepas landas untuk 25 pesawat. Soalnya Sentani itu menjadi lapangan udara mulai dari helikopter, pesawat single engine hingga bermesin jet," kata Eko.
Sayangnya ketika mendapati laporan tersebut Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengklaim belum mengetahui adanya kerusakan radar ATC di bandara Sentani. Dia berkilah urusan perbaikan ATC bukan menjadi kewenangannya.
"Saya belum dapat laporan karena bukan domain saya. Nanti saya cek," ujar Djoko.