Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo tampaknya memiliki bakat besar menjadi seorang tenaga pemasaran dan penjualan (
sales). Dihadapan para pengusaha Amerika Serikat yang hadir dalam forum US-Indonesia Investment Summit di Hotel Mandarin Oriental Jakarta hari ini, mantan Dirjen PBB untuk FAO tersebut menawarkan puluhan proyek infrastruktur yang menanti investasi perusahaan swasta untuk dapat dikerjakan.
Berbekal kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni, Indroyono menawarkan proyek pembangunan pelabuhan, pembangkit listrik, jalur kereta api, galangan kapal, dan sektor pariwisata kepada para pengusaha dari negara Barrack Obama. "Pelabuhan adalah yang utama. Pemerintah Indonesia ingin membangun tol laut, jalur logistik yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia," ujar Indroyono, Rabu (12/11).
Adik ipar dari mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani tersebut mengatakan setidaknya ada 24 proyek pengembangan dan pembangunan pelabuhan baru yang masuk dalam daftar kerja pemerintah dengan nilai US$ 7 miliar atau sekitar Rp 84 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proyek pelabuhan akan dikerjakan di Belawan, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Sorong untuk memperkuat konektivitas jalur logistik laut," katanya.
Untuk mendukung arus logistik dari pelabuhan-pelabuhan, Indroyono juga mengatakan pemerintah berencana membangun kapasitas galangan kapal sehingga lebih banyak lagi kapal dalam negeri yang akan melayani transportasi penumpang dan barang dalam jaringan tol laut. Sementara jalur rel kereta api yang akan dibangun, diupayakan terhubung dengan pelabuhan-pelabuhan tersebut.
"Jalur kereta nantinya tidak hanya menumpuk di Pulau Jawa tetapi juga dikembangkan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Saat ini Indonesia memiliki jalur kereta sepanjang 5.500 kilometer dan sebagian besar di Pulau Jawa. Dalam lima tahun kami menargetkan bisa bertambah tiga kali lipat," kata Indroyono.
Selain infrastruktur transportasi, Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla juga sangat memperhatikan pentingnya penambahan kapasitas pembangkit untuk melayani pertumbuhan permintaan. "Indonesia butuh tambahan pembangkit listrik baru hingga 35.000 Megawatt (MW). Di Jawa saja butuh tambahan 1.800 MW, kalau tidak berhasil dibangun dalam lima tahun akan terjadi pemadaman total di Jawa," ujarnya.
Mendapatkan tawaran investasi yang cukup besar seperti itu, Managing Director AmCham Andrew White menyatakan investor Amerika Serikat sangat tertarik dengan proyek infrastruktur yang dipaparkan oleh Indroyono. White memastikan saat ini investor dari negaranya memang mengejar investasi di sektor riil dibandingkan investasi di sektor pasar modal.
"Keuntungan berinvestasi di sektor rill lebih nyata dan lebih bermanfaat," ujar White.