Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) memperoleh pinjaman kredit sindikasi setara US$ 400 juta dari 15 lembaga keuangan guna mendukung rencana ekspansi bisnisnya.
15 bank yang memberikan pinjaman tersebut adalah Citi Bank (sebagai bank koordinator), Bank ANZ Indonesia, BCA, CIMB Niaga, Bank DBS Indonesia, Bank Mandiri, SMBC Bank (Cabang Singapura dan Indonesia), Bank Mizuho, Bank CTBC, Aozora Asia Pasific Finance, Chang Hwa Commercial Bank, Singapore Branch, First Commercial Bank, Land Bank of Taiwan dan Hua Nan Commercial Bank.
"Ini merupakan pinjaman sindikasi keempat yang diterima CPIN setelah krisis keuangan Asia 1997," ujar Presiden Direktur CPIN Tjiu Thomas Effendy dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/11). Effendy mengungkapkan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman tersebut tidak ada aset perusahaan yang dijaminkan (
unsecured basis).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Keuangan CPIN Ong Mei Sian mengatakan pinjaman sindikasi baru tersebut akan digunakan untuk mengamankan sebagian besar kebutuhan pendanaan perusahaan untuk ekspansi bisnis beberapa tahun ke depan.
"Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk meningkatkan pangsa pasar di setiap segmen usaha terutama untuk mengantisipasi tingginya permintaan produk daging ayam yang terus tumbuh setiap tahunnya," ujar wanita yang akrab disapa Mei itu.
Namun Mei mengaku, perusahaan tidak mematok hasil pinjaman tersebut khusus untuk proyek tertentu. "Pinjaman ini tidak ada batasan untuk membiayai proyek khusus. Ini hanya menyeimbangkan permintaan pasar yang tumbuh 10 persen, maka kita harus tambah 10 persen fasilitas produksi," ujar Mei. Dia menyebutkan komposisi pinjaman yang diperoleh perseroan setengahnya diterima dalam dolar Amerika Serikat dan setengahnya lagi dalam rupiah.
Target LabaSetelah berhasil meraup laba sebesar Rp 1,7 triliun di kuartal III 2014, CPIN optimis mampu memenuhi target laba sebesar Rp 2 triliun hingga akhir tahun 2014. Sementara untuk tahun depan, CPIN mematok pertumbuhan laba 10 persen.
"Pertumbuhan laba tahun depan 10 persen dari sekarang kalau keadaan produksinya konstan," ujar Mei.
Selain memproduksi pakan ternak, CPIN juga memproduksi anak ayam sehari (DOC) dan produk ayam olahan dengan merk "Fiesta". Dengan pangsa pasar sebesar 36 persen di pakan ternak, 35 persen di DOC, dan 66 persen di ayam olahan.
Saat ini perusahaan yang telah memulai operasi pada tahun 1972, telah memiliki 8 pabrik pakan ternak, 90 peternakan, 49 penetasan, 5 fasilitas produk pangan dengan lebih dari 2500 agen distribusi di seluruh Indonesia.