KINERJA KEUANGAN

Laba Bersih Indonesia AirAsia Turun 29 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 20 Nov 2014 08:09 WIB
Meskipun laba bersih kuartal III 2014 turun, Indonesia AirAsia berhasil memperbaiki kinerja kuartal sebelumnya yang justru mengalami rugi sampai Rp 340 miliar.
CEO PT Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko berhasil memenuhi instruksi induk usaha untuk membukukan laba di kuartal III 2014. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indonesia AirAsia membukukan laba bersih sebesar Rp 1,67 miliar sepanjang kuartal III 2014, turun 29,83 persen dibandingkan laba bersih kuartal III 2013 sebesar Rp 2,38 miliar. Turunnya jumlah laba bersih Indonesia AirAsia disebabkan oleh dihentikannya beberapa rute penerbangan yang dinilai tidak ekonomis.

Laporan Keuangan kuartal III 2014 AirAsia Berhad, pemegang 49 persen saham Indonesia AirAsia menyebutkan sepanjang Juli-September 2014 anak usahanya tersebut berhasil memperoleh pendapatan Rp 1,71 triliun naik 6,21 persen dibandingkan periode yang sama di 2013 sebesar Rp 1,61 triliun.

Naiknya pendapatan Indonesia AirAsia justru bisa diperoleh ketika jumlah penumpang yang diterbangkannya selama tiga bulan di kuartal III mengalami penurunan 10,24 persen menjadi 1,84 juta penumpang. Sementara jumlah penumpang kuartal III 2013 tercatat sebanyak 2,05 juta penumpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turunnya jumlah penumpang tersebut akibat jumlah penerbangan yang dilayani Indonesia AirAsia turun menjadi 12.921 penerbangan, lebih rendah 15,14 persen dibandingkan penerbangan kuartal III 2013 sebanyak 15.228 penerbangan.

“Naiknya pendapatan disebabkan oleh naiknya rata-rata harga tiket yang dijual Indonesia AirAsia sebesar 18 persen,” dikutip dari penjelasan manajemen perusahaan dalam laporan keuangan, Kamis (20/11). Indonesia AirAsia menjual tiket dengan harga rata-rata Rp 765.005 selama periode tersebut, dibandingkan harga tiket rata-rata kuartal III 2013 seharga Rp 647.649.

Hemat Avtur

Langkah Indonesia AirAsia mengurangi frekuensi penerbangan merupakan salah satu keputusan manajemen untuk menekan biaya operasional yang tidak produktif. Hal ini dilakukan untuk bisa memperbaiki kinerja keuangan Indonesia AirAsia di kuartal II 2014 yang mengalami rugi bersih sampai Rp 340,3 miliar.

Ketika itu, manajemen menyusun strategi bisnis untuk bisa memperbaiki kinerja keuangan yang negatif. Diantaranya adalah mengoptimalkan jaringan rute penerbangan, menutup rute-rute yang sepi penumpang dan menyebabkan kerugian, serta fokus menambah frekuensi penerbangan untuk rute yang menguntungkan. “Target manajemen untuk Indonesia AirAsia adalah bisa menghasilkan untung di semester dua 2014,” dikutip dari bahan presentasi AirAsia Berhad.

Alhasil, dengan melayani jumlah penerbangan yang lebih sedikit maka konsumsi avtur Indonesia AirAsia selama kuartal III 2014 turun 7 persen menjadi 462.875 barel dari sebelumnya 500.024 barel. Turunnya konsumsi avtur berhasil menekan 9,85 persen biaya pembelian avtur 30 pesawat yang dioperasikannya menjadi Rp 684,05 miliar dari sebelumnya Rp 758,86 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER