Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memastikan ketersediaan bahan pangan dalam kondisi aman usai pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi awal pekan ini. Hal tersebut menurutnya karena pemerintah berhasil menjaga pasokan ke pasar.
“Semoga kenaikan harga cabai tidak menjadi headline berita lagi,” ujar Sofyan di kantornya, Kamis (20/11)
Sofyan berpendapat kenaikan harga bahan pangan merupakan masalah struktural. Harga bahan pangan seperti cabai dan bawang yang sangat fluktuatif akibat kesalahan pemerintah dalam menerapkan kebijakan selama ini. “Kedepannya kita akan monitor logistik bahan pangan terutama di pelabuhan agar kendaraan-kendaraan yang mengangkut bahan pangan tidak perlu antri lagi. Pemerintah juga akan upayakan supaya kita tidak perlu impor lagi,” tukas Sofyan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai upaya mengendalikan harga barang usai kenaikan BBM bersubsidi, pemerintah juga berupaya menstabilkan harga dengan tidak menaikkan harga elpiji dan tarif dasar listrik tahun depan. “Sejauh ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai harga dan ketersediaan pangan” katanya.
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, harga bahan pangan di DKI Jakarta relatif cukup stabil dalam dua hari terakhir. Beras tercatat stabil di harga Rp 9.420 per kilogram, gula Rp 11.800 per kilogram, minyak goreng Rp 11.091 per liter, daging sapi Rp 96.000 per kilogram, cabe bahkan turun Rp 200 menjadi Rp 61.000 per kilogram kemarin.