Jakarta, CNN Indonesia --
PT Pertamina (Persero) mengklaim penerapan Kartu Survei bagi nelayan dan kendaraan bermotor di Tarakan, Kalimantan Timur, mampu menekan konsumsi solar bersubsidi hingga 12 persen. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, mengatakan penerapan kartu survei merupakan salah satu upaya untuk memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran.
"Sejak diterapkan pada 18 Juli kemarin,
penerbitan Kartu Survei telah mencakup 2.909 unit kendaraan dan 974 unit kapal. Kartu ini berfungsi untuk
mengetahui riil volume dan pola konsumsi Solar bersubsidi bagi nelayan dan kendaraan darat yang nantinya menjadi database perhitungan kuota solar bersubsidi yang akurat," tutur Hanung, kemarin di Tarakan.
Hanung mengungkapkan, sebelum kartu ini diterapkan penyaluran solar subsidi di Tarakan rata-rata berkisar 925 Kiloliter (kl) per hari. Pasca upaya tersebut, Pertamina melansir angka penyaluran solar bersubsidi turun 100 Kl menjadi 825 Kl per hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat hal tersebut, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) pelat merah itu berencana menggalakkan penerapan Kartu Survei di seluruh Indonesia.
"Nantinya Kartu Survei bisa diperoleh gratis di SPBU, APMS dan SPDN. Tanpa Kartu Survei, konsumen tidak bisa melakukan pembelian Solar bersubsidi di SPBU dan untuk pembelian Solar dibatasi sebesar Rp 200 ribu per hari," terangnya. Selain Kota Tarakan, daerah yang juga telah menerapkan Kartu Survei meliputi Belitung, Kabupaten Tarakan, Kabupaten Bintan, dan Kota Tanjung Pinang. Di Batam, kartu ini telah bertransformasi menjadi Fuel Card atau kartu multifungsi yang juga digunakan untuk membeli BBM bersubsidi.
Pertamina pun berkomitmen untuk terus mengembangkan program Kartu Survei ke berbagai daerah yang memiliki karakteristik serupa dengan Kota Tarakan, seperti Pulau Bali dan seluruh Pulau Jawa.