INDUSTRI PERBANKAN

Kejar BUKU III, Bank DKI Tambah Modal Rp 5 Triliun

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2014 12:35 WIB
Tambahan modal Bank DKI berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sejumlah warga mencarikan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Bank DKI cabang Matraman, Jakarta, Selasa (9/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank DKI akan menambah modal sebanyak Rp 5 triliun untuk dapat masuk kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III tahun depan.

"Kami memang berencana menuju BUKU III tahun 2015. Namun setelah masuk BUKU III, kami harus pintar-pintar melakukan ekspansi,” ujar Direktur Operasional Bank DKI Martono Soeprapto di Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (26/11).

Martono menjelaskan modal Bank DKI tersebut disetorkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemegang saham. Dia menyebutkan di awal 2014 modal yang dimiliki Bank DKI berjumlah Rp 2,95 triliun, hingga akhir tahun diproyeksikan modal Bank DKI akan berjumlah Rp 4 triliun. Tahun depan angkanya akan bertambah menjadi Rp 5 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami yakin bisa menambah modal hingga Rp 5 triliun rupiah karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta menganggarkan tambahan modal kepada kami sebesar Rp 1,5 triliun hingga Rp 3 triliun rupiah" tambah Martono.

Martono memastikan Bank DKI tidak akan menerbitkan obligasi untuk menambah modal tahun depan. Selain karena sudah diperolehnya kepastian tambahan modal dari pemegang saham, perseroan mengaku tidak memiliki uang untuk mendanai penerbitan obligasi. “Saat ini loan to deposit ratio kami cukup tinggi, sampai 90 persen. Artinya tidak ada uang tersisa untuk dikreditkan. Sisa 10 persen kita gunakan untuk memenuhi Dana Wajib Minimum (DWM), lalu uangnya untuk menerbitkan obligasi darimana?” ujar Martono.

Tahun depan Bank DKI akan membuka 50-60 kantor cabang untuk meningkatkan jumlah Dana Pihak Ketiga kelolaannya. “Sementara penyaluran kredit tahun depan akan fokus untuk membiayai usaha Kecil dan Menengah,” tukas Martono.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER