BURSA SAHAM

IHSG Diperkirakan Bergerak di 5097-5151

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2014 07:46 WIB
Kembali terdepresiasinya Rupiah menahan potensi kenaikan lanjutan IHSG.
(GettyImages/Chris Hondros)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/11) diperkirakan akan berada pada rentang support 5097-5107 dan resisten 5131-5151. Jika terdapat penurunan, maka lebih banyak dipengaruhi aksi profit taking sementara.

Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada mengatakan laju IHSG gagal mendekati target resisten (5153-5165) namun, mampu bertahan di area target support (5100-5130) dan berakhir di area tersebut.

“Masih ada peluang bagi IHSG untuk berbalik naik jika ditopang oleh aksi beli. Apalagi jika laju bursa saham global mampu menguat maka seharusnya dapat berimbas positif pada IHSG,” ujarnya dalam riset Selasa malam (25/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski laju bursa saham Amerika Serikat positif tetapi tidak banyak diikuti oleh sejumlah bursa saham Asia. IHSG salah satunya yang bersama dengan beberapa laju bursa saham Asia lainnya antara lain HSI, Kospi, ASX, dan beberapa lainnya bergerak di zona merah.

“Mulai terbatasnya penguatan IHSG setelah menyentuh level high di 5157,08 di perdagangan sebelumnya seiring dengan aksi jual pelaku pasar dengan memanfaatkan kenaikan tersebut,” ujarnya.

Kembali terdepresiasinya Rupiah menahan potensi kenaikan lanjutan IHSG sehingga berlanjut naiknya laju bursa saham Asia dan asing masih melakukan pembelian tidak terlalu cukup banyak untuk membantu IHSG melanjutkan kenaikan.

“Akibatnya pada perdagangan sebelumnya IHSG pun tak kuasa terhempas ke zona merah. Adapun transaksi asing kembali tercatat nett buy (dari nett buy Rp 142,95 miliar menjadi nett buy Rp 389,77 miliar),” ungkapnya.

Dia menambahkan, berbalik menguatnya Yen setelah mengalami pelemahan dalam beberapa hari terakhir dimanfaatkan pelaku pasar untuk beralih ke Yen. Akibatnya Rupiah ikut terkena aksi jualnya dan berbalik melemah.

Di sisi lain, adanya penilaian bahwa Bank Indonesia (BI) sedang memanfaatkan rendahnya dolar Amerika Serikat untuk mengakumulasi memberikan sentiment positif bagi dolar Amerika Serikat dan Rupiah sedikit melemah terimbas kondisi tersebut.

“Laju Rupiah di bawah level resisten 12.138. Rupiah mulai terganggu kenaikannya sehingga tetap mewaspadai mulai adanya potensi pembalikan arah. Rp 12.188-12.160 (kurs tengah BI),” ujarnya.

Sementara laju bursa saham Asia masih melanjutkan pergerakan positif seiring masih berlanjutnya sikap pelaku pasar terhadap akan adanya stimulus dari bank sentral di Asia, salah satunya BoJ yang tengah mempersiapkan basis stimulus moneter senilai ¥ 80 triliun (US$ 677 miliar).

“Di sisi lain, adanya ekspektasi suku bunga acuan Tiongkok yang berpeluang akan diturunkan kembali turut menambah sentimen positif,” jelasnya.

Lebih lanjut, penguatan saham-saham bank membuat laju bursa saham Eropa bertahan di zona hijaunya. Kenaikan angka GDP Jerman; business confidence Perancis; dan PPI Spanyol turut direspon positif.

Di sisi lain, adanya optimisme ekspor dari negara-negara industri Euro terutama negara-negara besar seperti Jerman, Perancis, dan beberapa lainnya akan mengalami peningkatan dengan melemahnya Euro juga menambah sentimen positif.

Laju bursa saham Amerika Serikat bergerak sejalan dengan perkiraan sebelumnya, di mana masih berpeluang menguat dengan respon positif terhadap rilis GDP dan Chase-shiller home price index yang lebih tinggi dari periode sebelumnya sehingga dapat mengimbangi rilis CB consumer confidence, richmond Fed manufacturing index, dan house price index yang lebih rendah dari perkiraan.
 
Pertimbangan saham:
SSMS 1250-1500
UNVR 31100-31850
BBNI 5750-6075
DILD 590-665
MPPA 3200-3385
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER