BISNIS MAKANAN OLAHAN

Pemerintah Bidik Pasar Makanan Timur Tengah

CNN Indonesia
Minggu, 30 Nov 2014 17:51 WIB
Demi meningkatkan angka ekspor makanan olahan nasional beberapa tahun mendatang, Pemerintah akan membidik pasar Timur Tengah.
Gedung Kementerian Perdagangan (Detik Foto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia membidik kawasan Timur Tengah sebagai tujuan ekspor produk makanan olahan nasional beberapa tahun mendatang. Upaya ini dilatarbelakangi dari tingginya angka konsumsi makanan olahan di kawasan tersebut yang diprediksi mencapai 49,1 juta ton pada 2017.

"(Kedepannya) Kami akan mengekspor makanan olahan ke UEA (Uni Emirat Arab) yang merupakan hub atau pintu masuk ekspor bagi negara-negara sekitar yang membutuhkan berbagai macam produk. Ini peluang menuju pasar makanan yang lebih besar karena pertumbuhan konsumsi makanan olahan UEA mencapai 3,1 persen per tahun,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak melalui keterangan resmi yang diperoleh CNN Indonesia, Minggu (30/11).

Pada 2013 kemarin, Ishak bilang, ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA sudah mencapai 17.886 ton dengan nilai US$ 50,35 juta. Ia pun optimistis dalam waktu dekat angka ekspor makanan olahan nasional bakal meningkat seiring pertumbuhan populasi, kenaikan pendapatan per kapita, serta meningkatnya industri pariwisata di Kawasan Teluk. Dimana pada periode Januari-Agustus 2014 lalu, nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA sudah mencapai angka USD 35,29 juta atau tumbuh 9,62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Dalam lima tahun terakhir, nilai ekspor produk makanan olahan kita ke UEA (Uni Emirate Arab) mengalami tren pertumbuhan positif sebesar 9,23 persen. Mudah-mudahan saja rencana peningkatan ekspor makanan olahan juga membuka peluang demi meningkatkan nilai ekspor nonmigas ke UEA dalam jangka waktu panjang," tuturnya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER