Teheran, CNN Indonesia -- Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) telah menyetujui pembatasan produksi minyak. Namun, hal itu mendapat keberatan dari Iran.
Walaupun begitu, seperti dilansir
Reuters, Iran tidak melayangkan protes kepada OPEC dengan alasan untuk menjaga solidaritas organisasi yang beranggotakan 12 negara itu.
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan OPEC itu. Menurutnya kebijakan pembatasan itu tidak akan bermanfaat bagi seluruh anggota OPEC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iran menyatakan anjloknya harga minyak dunia saat ini merupakan kesengajaan yang dilakukan eksportir-eksportir minyak di kawasan Teluk Persia yang menjaga produksi tetap tinggi untuk membantu mengurangi beban ekonomi negara-negara disana.
Di sisi lain, Arab Saudi justru menegaskan agar anggota OPEC tetap menjaga batas atas produksinya untuk memerangi dampak lonjakan minyak suplai minyak mentah Amerika Serikat.
Sementara itu Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail bin Mohammed al-Mazroui menyatakan dukungannya terhadap kebijakan OPEC.
"Kami tak ingin menjadi produsen bimbang ketika harga minyak sedang turun. Keputusan ini akan menguntungkan kondisi pasar, konsumen, serta kondisi perekonomian dunia" al-Mazroui.
Seperti diketahui, harga minyak dunia telah menyentuh angka US$ 70 per barel pada hari Jumat (28/11), sebagai implikasi dari pertumbuhan ekonomi yang melambat di Tiongkok serta Eropa. Harga minyak pada Jumat pekan lalu merupakan harga minyak terendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir.