Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo memprediksi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan sangat terasa di bulan Desember. BI memprediksi inflasi Desember 2014 menembus 2 persen.
"Puncaknya itu di bulan Desember, perkiraan inflasi 2 hingga 2,2 persen. Setelah itu di Januari akan lebih rendah," ujar Agus saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (1/12).
Menurut Agus, inflasi yang terjadi saat ini masih berada di putaran pertama dalam siklus efek kenaikan harga BBM. Selanjutnya harga-harga komoditas akan merangkak naik pada putaran kedua atau ketiga, khususnya pada bahan pangan dan tarif angkutan umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siang tadi Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil pantauan di 82 kota pada November 2014 terjadi inflasi sebesar 1,5 persen. Sementara sepanjang Januari-November 2014 tercatat inflasi sebesar 5,75 persen dan secara
year on year tercatat 6,23 persen.
Namun Agus menilai angka inflasi November ini masih di bawah prediksi BI. Sebelumnya, menurut Agus, BI memprediksi inflasi November mampu mencapai 1,6 persen. "Saya bilang waktu kami lakukan survey minggu ke 3 November, perkiraan inflasi itu 1,36 persen. Sementara minggu ke 4 itu 1,6 persen. Jadi sebenernya angka 1,5 persen itu di bawah hasil survey," lanjutnya.
Agus juga menjamin kenaikan inflasi selama tiga bulan mendatang akan tetap terkontrol dengan baik setelah BI dan Pemerintah Indonesia melakukan sinergi kebijakan untuk meredam ekspektasi pelaku pasar.
"Ini tentu kalau ada koordinasi yang baik di beberapa daerah itu akan bisa kita jaga inflasi tahun ini 7,7 hingga 8,1 persen. Kami ingin patahkan ekspektasi inflasi supaya tidak mendorong inflasi yang lebih tinggi." ujarnya.