Jakarta, CNN Indonesia -- Saham-saham Amerika Serikat anjlok pada penutupuan hari Senin waktu setempat, dimana S&P 500 mengalami kejatuhan terbesar selama lebih dari satu bulan terakhir. Data-data ekonomi dunia yang mengindikasikan pelemahan ditengarai sebagai alasan utamanya.
Seperti dilansir Reuters, jumlah
loss pada hari Senin terbilang cukup banyak, dimana delapan dari sepuluh sektor utama S&P 500 melemah. Sektor industri merupakan sektor yang paling terpukul setelah ditekan oleh rilisan data-data manufaktur yang menunjukkan adanya pelemahan permintaan.
Apple merupakan salah satu saham yang mengalami penurunan cukup tajam. Nilai sahamnya turun sebanyak 3,2 persen ke angka US$ 115,07, yang merupakan penurunan antar hari terparah sejak bulan September tahun ini. Apple jatuh sesaat setelah korporasi mengalami volume pembelian terbanyak dalam satu menit, dimana para traders mengatakannya sebagai "
mini-flash crash"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pertumbuhan pada sektor manufaktur Amerika Serikat melambat selama tiga bulan berturut-turut. Laporan Institute of Supply Management (ISM) juga menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan di bawah apa yang sebelumnya diekspektasikan.
Pertumbuhan manufaktur di Asia dan Eropa juga melemah bulan lalu seiring pemotongan harga
output sektor ini gagal untuk meningkatkan permintaan. Salah satunya General Electric Co., jatuh sebesar 1,8 persen ke angka US$ 26,02 per saham.
Promosi-promosi belanja liburan yang dimulai lebih awal serta belanja
online juga menunjukkan pelemahan selama akhir pekan Thanksgiving yang lalu. Menurut data yang dirilis oleh sebuah kelompok industri, masyarakat membelanjakan barang 6,4 persen lebih sedikit dibanding tahun kemarin. Implikasinya, indeks S&P 500 Retail turun sebesar 1,5 persen sementara Target Corp turun 1,7 persen ke angka US$ 72,75 per lembar saham.
Dow Jones Industrial turun sebesar 51,44 poin atau 0,29 persen ke angka 17.776,9. Kemudian S&P 500 turun sebanyak 14,12 poin atau 0,68 persen ke angka 2.053,44. Selain itu, Nasdaq Composite juga anjlok sebesar 64,28 poin atau 1,34 persen ke angka 4.727,35.
Sektor energi S&P 500 merupakan indeks yang memiliki performa baik pada hari Senin kemarin, nilainya naik 0,7 persen. Meskipun begitu, nilai indeks S&P Energy tetap menjadi salah satu sektor terlemah pada tahun 2014 dimana nilainya turun hampir sebanyak 10 persen sejak awal tahun.
Exxon Mobil Corp., mengalami peningkatan nilai saham sebesar 2 persen ke angka US$ 92,35, sementara Chevron Corp., meningkat sebesar 2,6 persen ke angka US$ 111,73. Kedua saham tersebut menahan penurunan indeks Dow Jones.