Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Rusia Mikhail Yurievich Galuzin memastikan perusahaan-perusahaan di negara asalnya siap memasok minyak mentah ke Indonesia sesuai permintaan pemerintah. Hal tersebut disampaikan Galuzin usai bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di kantornya selama satu jam.
"Ini merupakan pertemuan lanjutan setelah Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Putin di Beijing bulan lalu. Kami rasa Indonesia adalah mitra Rusia yang baik dengan kondisi ekonomi dan investasi yang sangat positif dibandingkan negara-negara lain di dunia," ujar Galuzin di Kementerian ESDM, Rabu (3/12).
Dalam pertemuannya dengan Sudirman Said, Galuzin mengatakan ada dua agenda pokok yang dibahas yaitu implementasi rencana kerjasama di sektor minyak dan gas bumi, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya mineral Indonesia yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyinggung mengenai kerjasama di bidang energi seperti pembangunan kilang dan lain-lain. Saat ini juga perusahaan Rusia yakni Rusal (Russia United Co Rusal PLC) akan membangun smelter aluminia dan bauksit di Kalimantan Barat,” katanya.
Sayangnya Galuzin enggan merinci rencana kerjasama Rusia dengan Indonesia di sektor energi tersebut karena masih harus dibahas lebih lanjut oleh tim teknis kedua negara.
Sementara Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji mengatakan, sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut kedua negara akan membentuk working group demi mengimplementasikan rencana kerjasama ini. Selain migas dan pertambangan, kerjasama kedua negara juga akan dilakukan di sektor ketenagalistrikan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
"Semua sektor di ESDM. Jadi tidak cuma migas atau mineral saja," ungkapnya.
Saat ini Rusia melalui Rusal sedang membangun pabrik pengolahan alumina berkapasitas 1,5 juta ton dan sejumlah fasilitas pendukung seperti pelabuhan dan pembangkit listrik di Kalimantan Barat. Adapun investasi yang ditanam dalam megaproyek tersebut diperkirakan mencapai US$ 3 miliar.