PEMERATAAN EKONOMI

Pemerintah akan Bangun Kawasan Ekonomi di Luar Jawa

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 10:02 WIB
Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional bertekad untuk mengurangi proporsi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Jawa.
Ilustrasi industri (Pixabay/PublicDomainPictures)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional bertekad untuk mengurangi proporsi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Jawa yang selama ini masih mendominasi Produk Domestik Bruto secara keseluruhan.

Hal ini ditujukan untuk memperkecil ketimpangan ekonomi antara Pulau Jawa dan wilayah lainnya.

Draft Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) memperlihatkan pendapatan domestik bruto Pulau Jawa terhadap PDB nasional perlahan-lahan akan diturunkan dari 58 persen pada tahun 2013 menjadi 55,1 persen pada tahun 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi bagaimana caranya mendorong pendapatan daerah non-Pulau Jawa?  Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional berencana menambah tujuh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai kutub pertumbuhan ekonomi di luar pulau Jawa.

KEK yang baru ini sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas daerah. Sebaran KEK ini berada di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku.

Selain itu, RPJMN 2015 - 2019 juga akan memprioritaskan pembangunan 13 kawasan industri baru, sesuai dengan program Kementerian Perindustrian yang telah diberitakan sebelumnya. 13 kawasan yang akan dibangun antara lain adalah Kuala Tanjung, Batu Licin, Konawe, Teluk Bintuni, Buli, serta Morowali.

Pemerintah berharap hal tersebut dapat menambah kontribusi PDRB Sumatera sebesar 0,8 persen, PDRB Nusa Tenggara sebesar 0,1 persen, PDRB Kalimantan sebesar 0,9 persen, PDRB Sulawesi sebesar 0,4 persen, dan PDRB Maluku - Papua sebesar 0,7 persen terhadap PDB nasional pada 2019.

Peningkatan kontribusi daerah terhadap output nasional diharapkan juga akan berdampak pada peningkatan pemerataan pendapatan di Indonesia, di mana rasio gini Indonesia kini berada di angka 0,41 atau lebih buruk dibanding tahun 2010 yang berada di angka 0,38.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER