Mataram, CNN Indonesia -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago menyatakan proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dilakukan beberapa lembaga keuangan dunia tidak membuat target pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 berubah.
Menurut Andrinof pemerintah akan terus menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sektor riil agar target 2015 sebesar 5,8 persen dapat tercapai. "Dalam RPJMN ini kita telah membidik sektor-sektor yang punya nilai objek tinggi. Kita yakin kita bisa mencapai 5,8 persen tahun depan,” ujar Andrinof di Mataram, Rabu (10/12) malam.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Asian Development Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,3 persen. Sementara itu, World Bank memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,2 persen untuk tahun depan. Angka ini dibawah target pertumbuhan ekonomi RPJMN sebesar 5,8 persen untuk 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun dengan proyeksi yang tidak diharapkan, Andrinof tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi bisa membaik tahun depan. Dia menilai perencanaan alokasi anggaran yang baik dan rencana belanja yang produktif dapat membantu meningkatkan produktifitas skala nasional.
"Kita bicara logis saja. Dengan rencana belanja yang sudah jelas, kita bisa tentukan kebutuhan kita. Sehingga nantinya, tender dan lelang juga bisa difokuskan ke kebutuhan tersebut,” tambahnya.
Dia juga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi sebaiknya digenjot dari sektor-sektor ekonomi yang jelas proyeksi serta output yang dihasilkan agar menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan tidak bersifat fluktuatif.
"Kita jangan mengandalkan sektor-sektor yang mengandalkan spekulasi melulu. Kalau begini terus, nanti pertumbuhan ekonomi kita tidak sustainable" tegas Andrinof.
Menurut RPJMN 2015 - 2019, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ini lebih banyak akan disokong dari sektor pangan, energi, maritim, industri, dan pariwisata. Diharapkan sektor-sektor unggulan ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 8 persen di 2019.