Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sanggau berkapasitas 2x7 megawatt (MW) di Desa Sungai Batu, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Beroperasinya pembangkit tersebut diharapkan dapat menutupi kekurangan pasokan listrik yang masih terjadi di daerah tersebut.
Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN Nasri Sebayang menyebutkan ada tiga catatan penting sehubungan beroperasinya PLTU Sanggau. Menurut Nasri, PLTU Sanggau adalah pembangkit milik PLN yang pertama dioperasikan di Kalimantan Barat. PLTU ini juga merupakan PLTU Skala Kecil yang tercepat penyelesasian pembangunannya.
“Sejak kontrak ditandatangani pada Maret 2011, hanya dalam waktu 38 bulan, unit pertama sudah dioperasikan pada Juli 2014 dan unit kedua di Desember ini,” ujar Nasri, dikutip dari situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, PLTU Sanggau menjadi PLTU skala kecil kedua yang dioperasikan setelah PLTU Lati di Kalimantan Timur.
Sementara Gubernur Kalimantan Barat Cornelis M.H. berharap hadirnya PLTU Sanggau bisa mendukung pembangunan perekonomian di Kalimantan Barat. “Pembangunan membutuhkan dukungan infrastruktur termasuk listrik. Semoga dengan kehadiran PLTU Sanggau ini dapat memberikan banyak manfaat, terutama membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam proses pembangunan, khususnya di Sanggau dan Kalimantan Barat pada umumnya” ujar Cornelis.
Beroperasinya PLTU Sanggau 2x7 MW, selain memperkuat sistim kelistrikan Sanggau yang saat ini beban puncaknya telah mencapai 20 MW diharapkan dapat mengatasi defisit (kekurangan pasokan daya) yang selama ini dialami sistim Sanggau sebesar 3,5 MW dan sistim Sintang sebesar 2 MW.
PLN juga menargetkan dapat mengurangi pemakaian BBM untuk pembangkit listrik, termasuk di sistim Sekadau dan Balai Karangan yang selama ini menggunakan BBM untuk pembangkit diesel. Potensi penghematan BBM (Solar HSD) dari beroperasinya PLTU Sanggau 2x7 MW diperkirakan mencapai 2 ribu ton per bulan atau 24 ribu ton per tahun.
Saat ini, komponen BBM dalam Biaya Pokok Produksi (BPP) di sistem Sanggau adalah Rp 2.890 per kWh, sedangkan jika menggunakan Batubara menjadi Rp 1.000 per kWh sehingga ada penghematan sebesar Rp 1.890 per kWh. “Bila PLTU Sanggau dapat dioperasikan secara optimal pada beban rata-rata 10 MW, maka dalam 1 tahun potensi penghematan yang bisa didapat dari beroperasinya PLTU ini adalah sekitar Rp 165 miliar per tahun.
PLN Area Sanggau saat ini melayani lebih dari 206 ribu pelanggan yang tersebar di enam unit pelayanan, yaitu Rayon Sanggau Kota, Rayon Sekadau, Rayon Nanga Pinoh, Rayon Sintang, Rayon Putussibau dan Rayon Balai Karangan.