EKONOMI MAKRO

ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2014 12:42 WIB
ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,8 persen menjadi 5,6 persen di 2015.
(CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Pembangunan Asia (ADB) merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dan tahun depan. Ekonomi Indonesia pada 2014 diprediksi hanya tumbuh 5,1 persen, sedangkan pada 2015 diperkirakan tumbuh 5,6 persen.

Angka tersebut lebih rendah dari outlook ADB sebelumnya yang memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,6 persen pada 2014 dan 5,8 persen di 2015.

Dalam riset terbarunya, ADB menjelaskan pertumbuhan ekonomi beberapa negara besar di Asia Tenggara tergolong mengecewakan dalam sembilan bulan di 2014. Negara-negara yang dinilai ADB kurang bagus kinerja ekonominya antara lain Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kondisi ini menurut kami telah melemahkan ekonomi kawasan, sehingga proyeksi pertumbuhan Asia Tenggara turut dikoreksi menjadi 4,4 persen pada 2014 dan 5,1 persen pada 2015,” bunyi pernyataan resmi ADB dalam risetnya, Senin (22/12).

ADB menilai pelemahan ekonomi Indonesia sudah tergambar pada kuartal III 2014 dengan hanya tumbuh 5 persen. Konsumsi swasta masih menjadi kontributor utama, disusul investasi dan ekspor yang sumbangannya berkurang dibandingkan kuartal sebelumnya.

Pemulihan investasi setelah pemilu lebih lambat dari yang diantisipasi, sedangkan pasar ekspor masih belum jelas. Ekspektasi inflasi meningkat akibat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yang diresponse bank sentral dengan menaikkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin ke level 7,75 persen pada 18 November 2014.

ADB memprediksi inflasi Indonesia pada 2014 akan mencapai 6,4 persen, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 5,8 persen. Inflasi diyakini akan melaju lebih tinggi pada 2015 ke kisaran 6,7 persen.

Terlalu PD

Sebelumnya ekonom Standar Chartered Bank Eric Alexander Sugandhi menilai pemerintah terlalu percaya diri memasang target pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 5,8 persen. Menurut Eric, tahun depan ekonomi Indonesia hanya bisa tumbuh di kisaran 5,2 hingga 5,5 persen.

“Sampai akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia kami perkirakan 5,1 persen dan tahun depan antara 5,2 hingga 5,5 persen masih bisa. Tapi kalau 5,8 persen seperti yang ditargetkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), berat banget," ujar Eric pekan lalu.


Dia menjelaskan angka perkiraan yang dihasilkannya berdasarkan prediksi tingkat konsumsi rumah tangga yang masih seret akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Konsumsi rumah tangga terpengaruh oleh kenaikan harga BBM. Januari mungkin masih ada sedikit pemulihan," kata Eric. Menurutnya pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi menyentuh angka 5,3 hingga 5,4 persen, apabila pemulihan konsumsi rumah tangga di Januari dapat dilewati dengan aman.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER