INFLASI INDONESIA

Tekan Inflasi Desember, Pemerintah Gelar Operasi Pasar

CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2014 22:34 WIB
Bank Indonesia memperkirakan inflasi Desember bisa menyentuh angka 2,1 persen hingga 2,2 persen. 
Tingginya harga pangan menjadi penopang utama inflasi Desember setiap tahun. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Jalil mengatakan bahwa inflasi Desember sebagian besar berasal dari bahan makanan pokok masyarakat mengingat harganya yang terus meningkat. Untuk itu, pemerintah akan mengupayakan beberapa cara agar harga pangan tetap stabil dan tidak berkontribusi besar terhadap inflasi akhir tahun hingga tahun depan.

"Bahan pokok masyarakat seperti beras, menyumbang inflasi terbesar Desember. Maka dari itu, kita sangat peduli akan hal tersebut sehingga akan kita adakan upaya operasi pasar agar menjaga ketersediaan pangan dan kestabilan harga,” ujar Sofyan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (29/12).

Sofyan juga mengatakan dirinya telah menginstruksikan operasi pasar untuk semua daerah di Indonesia, namun kebijakan ini akan lebih difokuskan di daerah-daerah yang membutuhkan pasokan beras lebih banyak. "Semua daerah akan kita lakukan operasi pasar, tapi fokus kita adalah masyarakat yang kurang beras. Lalu kita juga akan fokus di daerah bencana seperti Aceh,” tambah Sofyan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Plt Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Purwanto mengatakan bahwa operasi pasar khusus ini sudah dilaksanakan sejak tanggal 18 Desember kemarin sampai dengan pertengahan Januari mendatang. Sejauh ini, Budi mengaku bahwa Bulog sudah menyalurkan 50 ribu ton beras dan tak ada dana tambahan yang dikeluarkan mengingat operasi tersebut menggunakan cadangan beras pemerintah (CBP).

Selain itu, Sofyan menambahkan bahwa program beras untuk rakyat miskin (raskin) masih akan tetap berlaku pada tahun depan meskipun program raskin ini akan pemerintah ganti dengan subsidi tunai langsung, sehingga tak ada lagi subsidi berupa komoditi pokok.

"Diharapkan bantuan ini dapat mencapai sasaran. Untuk besarannya kami belum dapat beritahukan, tapi yang pasti ada perbaikan sistem penyaluran bantuan,” ujar Sofyan.

Sebelumnya di tempat yang sama, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menaksir bahwa harga pangan ini berkontribusi pada kenaikan inflasi Desember sebesar 2,1 hingga 2,2 persen.

"Memang inflasi di bulan Desember ini dipicu oleh Volatile Food dan Administered Pricing. Kalau tidak dijaga harga pangannya, maka inflasi year-on-year akhir tahun bisa mencapai 8 persen" tukas Agus.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER