PASAR MODAL

Jelang 2015, Pasar Obligasi Bakal Menguat

CNN Indonesia
Minggu, 28 Des 2014 08:41 WIB
Pasar obligasi Indonesia diperkirakan mampu bergerak menguat dengan perubahan harga obligasi rerata sebanyak minimal 65-100 basis poin (bps).
Seorang perempuan berjalan di depan layar grafik Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/11). (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang tahun baru, pasar obligasi Indonesia diperkirakan mampu bergerak menguat dengan perubahan harga obligasi rerata sebanyak minimal 65-100 basis poin (bps).

Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, sudah menjadi harapan setiap pelaku pasar pada akhir tahun, laju pasar obligasi serta pasar saham dapat ditutup positif.

"Kami melihat, peluang tersebut masih ada asalkan penguatan harga obligasi sebelumnya tidak langsung dimanfaatkan untuk ambil untung," ujarnya melalui surat elektronik, Sabtu (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza menilai masih adanya sentimen positif dapat membantu laju pasar obligasi untuk bertahan di zona hijau. Apalagi, menurutnya sentimen dari regional dan global cukup positif.

"Hal itu dapat menahan pelemahan pada laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS seiring dengan membaiknya data-data ekonomi AS," kata Reza.

Dia berharap sentimen positif dapat kembali mewarnai pasar obligasi di pekan depan. Menurutnya jika terjadi penguatan, maka masih akan tipis dengan perubahan harga obligasi rerata sebanyak minimal 65-100 bps.

"Sementara pelemahan harga hingga minimal rerata 50-75 bps. Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada," ujarnya.

Sebelumnya, menjelang libur Natal, laju pasar obligasi terpantau bergerak positif. Melemahnya harga obligasi di pekan sebelumnya dimanfaatkan pelaku pasar untuk kembali mentransaksikan obligasi.

Pergerakan positif tersebut sejalan dengan laju bursa saham yang berakhir di zona hijau menjelang Natal. Reza menilai, tampaknya pelaku pasar obligasi juga merespon positif intervensi yang dilakukan Bank Indonesia dalam menjaga rupiah agar tidak makin jeblok di bawah level Rp 13.000-an.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER