AKSI KORPORASI

Garuda akan Terbitkan Sukuk dan Global Bond Tahun Depan

CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2014 23:21 WIB
PT Garuda Indonesia Tbk berencana memangkas belanja modal 2015 sebesar 10 persen dari alokasi awal Rp 2,5 triliun.
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana menarik pembiayaan dari pasar obligasi pada 2015. Sejumlah varian surat utang yang dipertimbangkan terbit tahun depan antara lain obligasi berdenominasi rupiah dan dolar AS (global bond), serta surat berharga syariah atau sukuk. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana menarik pembiayaan dari pasar obligasi pada 2015. Sejumlah varian surat utang yang dipertimbangkan terbit tahun depan antara lain obligasi berdenominasi rupiah dan dolar AS (global bond), serta surat berharga syariah atau sukuk.

"Kami juga membuka opsi yang lain seperti pinjaman perbankan, obligasi, dan global bond," ujar I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, Direktur Keuangan, Risiko & Teknologi Informasi Garuda Indonesia, di Cengkareng, Senin (29/12).   
 
Askhara menjelaskan langkah tersebut diambil sebagai alternatif sumber pendanaan belanja modal atau capital expenditure (capex). Lebih dari 50 persen capex akan ditutup dari pendapatan operasional, sedangkan sedangkan sisanya dari penerbitan obligasi atau sukuk.

Menurutnya, perseroan mempertimbangkan untuk menerbitkan sukuk karena membidik suntikan modal dari Timur Tengah. Instrumen pembiayaan syariah itu dinilai menjadi daya tarik bagi investor asal kawasan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sukuk yang dikeluarkan perusahaan penerbangan itu sangat menarik bagi mereka (investor). Lihat saja banyak maskapai asal Timur Tengah yang sukses ambil modal dari opsi itu," ujar Askhara.

Upaya pembiayaan tersebut, lanjut Askhara, telah mempertimbangkan rencana pemangkasan belanja modal maskapai pelat merah itu sekitar 10 persen. Dampak dari efisiensi belanja tersebut juga telah diperhitungkan, yakni berkurangnya jumlah pengadaan pesawat dari rencana awal 23 unit menjadi 15 unit.

Sebagai informasi, emiten penerbangan milik negara tersebut awalnya mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 2,5 triliun (kurs Rp 12.500) untuk 2015. Dengan estimasi pemangkasan sekitar 10 persen, maka capex tahun depan menjadi sekitar Rp 2,25 triliun.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER