Jakarta, CNN Indonesia -- Pada perdagangan saham terakhir 2014, Selasa (30/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif pada rentang support 5.135-5.155 dan resisten 5.187-5.200. Investor diprediksi akan banyak melakukan aksi ambil untung (
profit taking).
Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada mengatakan IHSG diprediksi bertaruh dan berada di persimpangan antara kembali melanjutkan kenaikan atau pasrah terkena aksi profit taking.
“Asumsinya, jika sentimen dari global dapat lebih positif, maka IHSG diperkirakan menutup akhir tahun ini di teritori positif,” ujarnya melalui surat elektronik, Selasa (30/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menilai meski aksi jual asing masih mendominasi dibandingkan dengan aksi belinya, tetapi laju IHSG mampu bertahan di zona hijaunya pada awal pekan. Hal ini terjadi di tengah minimnya waktu transaksi pada pekan ini, laju IHSG terbukti masih menapak di teritori positif.
“Pergerakan positif ini berbarengan dengan laju rupiah yang mampu berbalik setelah dalam pekan sebelumnya lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah,” katanya.
Menurutnya, laju IHSG sejalan dengan estimasinya terkait pergerakan jelang libur Natal dan mungkin jelang akhir 2014. Pergerakan indeks menurutnya dijaga untuk mempertahankan momentum kenaikan.
Terlihat meski aksi jual asing masih ada dan utang gap terdekat 5.113-5.127 belum tertutupi, tetapi laju IHSG tetap menguat. Dia mengharapkan laju kenaikan ini dapat bertahan hingga penutupan akhir tahun.
“Apalagi IHSG mendapat bantuan dari hijaunya saham-saham perkebunan, konsumer, aneka industri, dan tentunya saham-saham lapis kedua. Adapun transaksi asing tercatat mengalami penurunan jual bersih (nett sell), dari nett sell Rp 2,79 triliun menjadi nett sell Rp 84,08 miliar,” ujar Reza.
Pertimbangan saham-saham:
- LPCK 10125-10700
- SSMS 1580-1685
- CTRS 2885-3115
- SMSM 4550-5075
- TOTL 1060-1185
- KBLV 2400-2685