INDUSTRI PERBANKAN

OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 16 Persen pada 2015

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 05 Jan 2015 11:55 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan perbankan untuk mengantisipasi rencana bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan pada kuartal II 2015.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad saat memberikan keterangan usai memimpin rapat koordinasi (Rakor) terkait revisi APBN 2015 akibat pergerakan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa, 16 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan target pertumbuhan kredit perbankan pada tahun ini sebesar 16 persen. Angka tersebut merupakan rata-rata pertumbuhan rencana bisnis bank (RBB) yang diajukan oleh para bankir kepada OJK.

"Dari rencana bisnis bank-bank yang disampaikan ke OJK, 2015 itu mereka secara keseluruhan menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 16 persen. Menurut kami itu angka yang lebih tinggi dari tahun 2014 sehingga dengan demikian ruang gerak di tahun 2015 lebih besar," jelas Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad di kantornya, Senin (5/1).

Muliaman meyakini kebijakan pemerintah mencabut subsidi premium di tengah penurunan harga minyak mentah dunia akan mengurangi tekanan likuiditas sehingga berpotensi mendongkrak pertumbuhan kredit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rasa lebih banyak positifnya. Saya sangat berharap ada ruangan yang lebih besar di tahun 2015 sehingga dengan demikian pertumbuhan, pengetatan likuiditas dan sebagainya bisa diselesaikan, kemudian pertumbuhan kredit bisa sedikit meningkat," ujarnya.

Kendati prospeknya positif, Muliaman mengingatkan perbankan untuk mengantisipasi rencana bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga acuan pada kuartal II 2015. Namun Muliaman optimistris reformasi kebijakan subsidi BBM pemerintah, dengan mengalokasikan sebagian besar subsidi energi ke sektor produktif, akan membuat ruang gerak pertumbuhan industri keuangan lebih besar.
 
"Walaupun kami  juga menyadari situasi ekonomi global juga masih tetap dinamis.Tapi dengan ruang gerak yang lebih besar di dalam negeri akan membuat pertumbuhan industri keuangan dalam negeri lebih besar," ujarnya. (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER