Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah pada hari Selasa setelah data menunjukkan adanya perlambatan pada pertumbuhan
output sektor jasa-jasa serta harga minyak dunia yang turun semakin jauh.
Seperti dilansir Reuters, pelemahan indeks S&P 500 merupakan pelemahan terlama dalam 13 bulan terakhir. Bahkan nilainya sempat dibawah 2 ribu poin untuk pertama kalinya sejak 17 Desember yang lalu. Indeks S&P 500 akhirnya ditutup melemah sebesar 1,4 persen.
Data pada hari Selasa menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan
output sektoral pada kuartal IV 2014. Pacu ekspansi di sektor jasa-jasa terbilang moderat pada bulan Desember sedangkan pesanan-pesanan baru pada barang-barang hasil industri menurun selama empat bulan berturut-turut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks S&P 500 ditutup melemah 4,2 persen untuk lima sesi terakhir, dimana indeks Dow Jones dan S&P 500 mengalami pelemahan terparah sejak awal Oktober 2014 yang lalu.
Diantara sektor-sektor yang mengalami pelemahan, sektor energi S&P 500 turun sebesar 1,3 persen seiring anjloknya harga minyak yang kini mencapai US$ 47,93 per barel atau turun sebesar 4,2 persen pada hari Selasa kemarin. Saham-saham sektor energi juga ikut goyah, sebut saja Southwestern Energy yang nilainya turun sebesar 5 persen ke angka US$ 24,71 seiring
broker melanjutkan untuk memangkas target harga sahamnya.
Indeks Dow Jones industrial turun sebesar 130,01 poin atau 0,74 persen ke angka 17.371,64. Indeks S&P 500 turun sebesar 17,97 poin atau 0,89 persen ke angka 2.002,61. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite turun sebanyak 59,84 poin atau sebesar 1,29 persen ke angka 4.592,74.
Sementara itu, pemilihan umum yang akan berlangsung di Yunani tiga minggu lagi semakin menyusahkan Bank Sentral Eropa untuk melaksanakan kebijakan
quantitative easing mengingat pemilu Yunani bisa memicu keluarnya negara tersebut dari Masyarakat Ekonomi Eropa.
Di lain sisi, AOL Inc merupakan salah satu saham yang nilai sahamnya paling menanjak dimana nilainya naik sebesar 3,4 persen ke angka US$ 46,25 setelah Verizon Communications mengajak AOL untuk melakukan akuisisi atau
joint venture.
Sebanyak 8,3 miliar saham diperdagangkan pada sesi Selasa. Angka ini di atas rata-rata volume perdagangan pada lima sesi terakhir yang sebesar 5,5 miliar lembar saham menurut BATS Global Markets.
(gen)